Analisis Teknikal IHSG

Menantikan Susunan Kabinet Jokowi, IHSG Berpotensi Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 October 2019 08:51
Reli penguatan IHSG yang kedelapan secara berturut-turut jelang pengumuman Kabinet Jokowi Periode kedua.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Selasa (22/10/2019) mampu ditutup dengan kenaikan 26 poin atau 0,43% pada level 6.225, yang menjadikan reli penguatan IHSG yang kedelapan secara berturut-turut jelang pengumuman Kabinet Jokowi Periode kedua.

Untuk perdagangan hari ini Rabu (23/10/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG juga akan kembali menguat meskipun secara terbatas. Rentang perdagangannya diperkirakan akan berada pada level 6.200 hingga 6.275.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks saham utama ditutup rata-rata melemah tadi pagi karena pendapatan yang menurun dari emiten kakap yakni McDonald's, Travelers, Procter & Gamble and United Technologies yang di bawah ekspektasi pasar.

Kinerja dari beberapa emiten tersebut membawa Indeks Dow Jones ditutup dengan penurunan 39 poin atau 0,15%, S&P 500 terkuras 10 poin atau 0,36%, dan Nasdaq Composite kehilangan 58 poin atau 0,72%.

Selain dari pendapatan beberapa emiten yang mengecewakan tersebut, indeks utama melemah karena sentimen dari anggota parlemen Inggris yang menolak jatuh tempo Brexit yang sejatinya akan terjadi pada tanggal 31 Oktober atau akhir bulan ini.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG cukup dipengaruhi sentimen positif dari rencana pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo yang baru pada hari ini (23/10). Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang juga mulai menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) dan dilanjutkan dengan pengumuman kebijakan suku bunga bunga terbarunya esok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Potensi penurunan sepertinya sudah tercium oleh para pelaku pasar karena sektor finansial sudah naik 0,91% selama sepekan terakhir.

Secara teknikal, IHSG sendiri masih dalam tren naik baik dalam jangka pendek maupun menengah, yang terlihat dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima dan dua puluh hari terakhir (moving average/MA5/MA20).

Sinyal beli terlihat mendominasi karena IHSG ditutup dengan pola hanging man pada perdagangan kemarin. Selain itu IHSG ditutup mendekati level tertingginya sehingga potensi kenaikannya cukup besar berlanjut hari ini.

Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular