Amerika-China Makin Mesra, Harga Emas Susah Naik Nih...

Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
22 October 2019 09:33
Merebaknya hawa damai dagang Amerika Serikat (AS)-China semakin membuat harga sang logam mulia susah naik.
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melemah pada perdagangan pagi ini. Merebaknya hawa damai dagang Amerika Serikat (AS)-China semakin membuat harga sang logam mulia susah naik.

Pada Selasa (22/10/2019) pukul 09:10 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.483,82/troy ons. Turun 0,3% dibandingkan posisi hari sebelumnya.



Kabar baik datang dari kelanjutan perang dagang AS-China. Presiden AS Donald Trump mengatakan terdapat kemajuan berartI terkait kesepakatan damai dagang fase pertama. Bahkan teks yang berisi poin-poin kesepakatan sudah siap diteken pertengahan November nanti.

"Kami pikir, kami dapat menandatangani dokumen lengkap dengan China untuk fase pertama," kata Trump di Gedung Putih, dikutip dari AFP.

Trump berharap dapat menandatangani kesepakatan parsial itu ketika bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC pertengahan November di Chile. Hal tersebut juga dikonfirmasi lebih lanjut oleh Perwakilan Dagang AS, Robert Lightizer yang mengatakan bahwa dokumen resmi akan rampung sebelum KTT berlangsung.

"Tujuan utama kedua pihak dalam negosiasi adalah untuk mengakhiri perang dagang, membatalkan semua bea masuk. Ini bagus untuk China, bagus untuk AS, dan bagus untuk dunia" terang Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, seperti diberitakan Reuters.

Adanya kabar baik membuat risk appetite investor membuncah sehingga aset aman (safe haven) seperti emas kekurangan peminat. Jika damai dagang AS-China benar-benar terjadi, maka harga emas akan semakin sulit untuk naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/aji) Next Article Cooling Down! Harga Emas Pekan Ini Turun Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular