Wall Street Dibuka Naik Menyambut Kinerja Positif Emiten AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 October 2019 20:49
Bursa AS dibuka menguat pada Kamis setelah investor menyambut positif laporan kinerja keuangan emiten AS.
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Kamis (17/10/2019) setelah investor menyambut positif laporan kinerja keuangan emiten AS. Sentimen positif juga berasal dari Uni Eropa terkait kesepakatan Brexit.

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 71 poin (0,3%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan bertambah menjadi 69,5 poin (0,26%) 20 menit kemudian ke 27.071,48. Indeks Nasdaq tumbuh 49,94 poin (0,61%) ke 8.174,69 sementara indeks S&P 500 bertambah 15,53 poin (0,52%) ke 3.005,55.

Saham Netflix melompat 6% setelah perseroan mencapai kinerja di atas ekspektasi analis. Perseroan melaporkan kenaikan jumlah pelanggan internasional, yang cukup untuk mengompensasi tak tercapainya target pelanggan domestik AS.

"Upaya internasional dan konten film yang berbeda mulai membuahkan hasil, dan ekspektasi investor saat ini mulai beralasan," ujar analis Credit Suisse Douglas Mitchelson dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Morgan Stanley juga mencatatkan kinerja kuartalan yang melampaui ekspektasi, dengan ditransaksikan lebih dari 3%. Bank tersebut mendapat keuntungan dari kenaikan nilai transaksi dan jasa konsultansi.

Secara umun, data FactSet menunjukkan 76% emiten dalam S&P 500 companies yang telah merilis neraca keuangannya per kuartal III-2019 membukukan kinerja di atas ekspektasi analis.

Di sisi lain, kabar positif berhembus dari Inggris setelah Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan dalam Twitter bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan Brexit yang baru. Hanya saja, parlemen Inggris masih harus menyetujui proposal Boris tersebut.

Namun, pasar sudah menyambut positif laporan tersebut karena mengurangi ketakpastian investor di tengah berbagai kabar buruk yang memayungi perekonomian global. Pada Rabu, data penjualan ritel AS yang buruk membuat pasar global cemas akan risiko resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular