
IHSG Masih Rawan Jelang Demo, Net Sell Asing Baru Rp 47 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2019), di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, IHSG menguat tipis 0,005% ke level 6.169,9.
Pada pukul 10.00 WIB, data perdagangan mencatat, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatan menjadi 0,42% ke level 6.193.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,18%, indeks Shanghai menguat 0,04%, indeks Hang Seng terapresiasi 0,81%, dan indeks Kospi bertambah 0,02%.
Namun ternyata penguatan IHSG hari ini terjadi lebih karena aksi beli yang dilakukan investor domestik, sementara investor asing justru mencatatkan jual bersih (net sell) hingga Rp 47,08 miliar di pasar reguler. Adapun di pasar negosiasi dan tunai, asing melakukan aksi beli (net buy) Rp 31,42 miliar.
Hingga akhir perdagangan sore nanti, IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed, dengan minimnya sentimen di dalam negeri dan beberapa sentimen global.
Keragu-raguan muncul dari perjanjian dagang antara AS dan China yang belum jelas hitam di atas putihnya. Kedua negara baru akan meneken perjanjian pada November mendatang.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pasar terlalu dini untuk menilai apakah yang disampaikan oleh AS dan China bias atau tidak.
Namun demikian, Presiden AS Donald Trump pada pertemuannya dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella mengatakan bahwa China sudah mulai membeli produk dari petani AS, dan ini akan menjadi bekal yang bagus bagi Trump untuk bertemu dengan Xi Jinping pada November nanti di pertemuan APEC di Chili.
Ini artinya bahwa ada kesepakatan meskipun belum ada hitam di atas putih, namun sudah ada komitmen bagi China.
Phillip Sekuritas Indonesia menambahkan negosiasi ini bisa saja terganjal langkah China yang mengancam untuk membalas jika AS meloloskan undang-undang yang mendukung pengunjuk rasa di Hong Kong.
Sentimen lain, penurunan data penjualan ritel di AS pada sebesar 0,3% juga dicerna negatif oleh pasar yang menganggap potensi pelemahan ekonomi dari manufaktur bisa menjalar ke sektor konsumsi.
Dari dalam negeri rencana demo mahasiswa hari ini juga dapat menjadi pemberat pasar pada perdagangan.
Dari segi teknikal, Panin Sekuritas menilai setelah IHSG ditutup menguat sebesar 11,42 poin (+0.18%) menuju level 6.169,59 pada perdagangan hari Rabu kemarin, kini saatnya menguji resistance (batas atas) 6.200, dan support (batas bawah) 6.150 (toleransi 6.100) secara bersamaan.
IHSG mengkonfirmasi penguatan tahunan setiap bulan Oktober. Sentimen eksternal menjadi kecil pengaruhnya terhadap IHSG. Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.100 dan resisten di 6.200.
(tas) Next Article Demonstrasi & Perang Dagang Masih jadi Hantu Bagi IHSG
