
Proyeksi Ekonomi IMF Berpotensi Bikin Wall Street Melemah
Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
16 October 2019 19:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak futures indeks bursa saham acuan Wall Street diimplikasi melemah pada pembukaan perdagangan hari ini (16/10/2019) seiring dengan proyeksi IMF bahwa pertumbuhan ekonomi global melambat pada 2020.
Pada pukul 18:13 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing 68 poin dan 8,25 poin. Sementara itu, kontrak futures Nasdaq turun 22,5 poin.
Pelemahan indeks futures Wall Street dipengaruhi oleh sentimen proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi IMF. Pada 2020, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5% ke 3,4%. Dalam laporan terbarunya, IMF memberi peringatan bahwa akan terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi serta ketidakpastian kapan bakal pulih kembali.
Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan prospek ekonomi dunia bakal sulit, dan tidak boleh ada kesalahan dalam pengambilan kebijakan. Perang dagang yang terjadi juga membuat IMF memangkas pertumbuhan ekonomi AS 2019 menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,6%.
"Untuk AS, ketidakpastian hubungan dagang berdampak negatif terhadap investasi, namun penyerapan tenaga kerja dan konsumsi masyarakat tetap baik," kata Gita.
Pertumbuhan ekonomi China 2019 diproyeksikan mencapai 6,1% atau turun dari proyeksi awal 6,2%. Untuk 2020, pertumbuhan ekonomi China diproyeksi 5,8% atau turun dari proyeksi semula 6%.
Memang, ketegangan dagang Amerika Serikat-China mereda setelah negosiasi yang berlangsung Jumat pekan kemarin di Washington DC. Namun dampak dari perang dagang yang berlangsung dalam kurun waktu 15 bulan terakhir ini tak dapat dipungkiri telah membebani perekonomian global.
Proyeksi IMF tersebut membuat investor kembali kehilangan gairahnya untuk investasi di aset-aset berisiko seperti saham. Bursa Wall Street diimplikasikan melemah setelah semalam finish di zona hijau seiring dengan rilis data kinerja emiten perbankan yang baik.
Hari ini, pada pukul 19.30 WIB, akan ada rilis data penjualan ritel Negeri Paman Sam bulan September. Selain data ekonomi, akan ada rilis data kinerja keuangan emiten AS di kuartal ketiga.
Perusahaan seperti Abbot Labs, Bank of America, serta U.S. Bancorp dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangan kuartalan sebelum pembukaan bursa. Sementara itu perusahaan yang dijadwalkan untuk merilis kinerja kuartal III setelah penutupan pasar adalah IBM, Netflix dan CSX
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Pada pukul 18:13 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing 68 poin dan 8,25 poin. Sementara itu, kontrak futures Nasdaq turun 22,5 poin.
Pelemahan indeks futures Wall Street dipengaruhi oleh sentimen proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi IMF. Pada 2020, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5% ke 3,4%. Dalam laporan terbarunya, IMF memberi peringatan bahwa akan terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi serta ketidakpastian kapan bakal pulih kembali.
"Untuk AS, ketidakpastian hubungan dagang berdampak negatif terhadap investasi, namun penyerapan tenaga kerja dan konsumsi masyarakat tetap baik," kata Gita.
Pertumbuhan ekonomi China 2019 diproyeksikan mencapai 6,1% atau turun dari proyeksi awal 6,2%. Untuk 2020, pertumbuhan ekonomi China diproyeksi 5,8% atau turun dari proyeksi semula 6%.
Memang, ketegangan dagang Amerika Serikat-China mereda setelah negosiasi yang berlangsung Jumat pekan kemarin di Washington DC. Namun dampak dari perang dagang yang berlangsung dalam kurun waktu 15 bulan terakhir ini tak dapat dipungkiri telah membebani perekonomian global.
Proyeksi IMF tersebut membuat investor kembali kehilangan gairahnya untuk investasi di aset-aset berisiko seperti saham. Bursa Wall Street diimplikasikan melemah setelah semalam finish di zona hijau seiring dengan rilis data kinerja emiten perbankan yang baik.
Hari ini, pada pukul 19.30 WIB, akan ada rilis data penjualan ritel Negeri Paman Sam bulan September. Selain data ekonomi, akan ada rilis data kinerja keuangan emiten AS di kuartal ketiga.
Perusahaan seperti Abbot Labs, Bank of America, serta U.S. Bancorp dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangan kuartalan sebelum pembukaan bursa. Sementara itu perusahaan yang dijadwalkan untuk merilis kinerja kuartal III setelah penutupan pasar adalah IBM, Netflix dan CSX
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular