Analisis Teknikal

IHSG Masih Berpeluang Naik, Ini Penjelasan Teknikalnya

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2019 09:05
Rentang perdagangannya diperkirakan berada pada level 6.100 hingga 6.200.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (14/10) kemarin ditutup menguat 21 poin atau 0,35% pada level 6.126,88.

Untuk perdagangan hari ini Selasa (15/10),Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Rentang perdagangannya diperkirakan berada pada level 6.100 hingga 6.200.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama mengalami koreksi karena muncul keraguan dari hasil perundingan dagang AS-China akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones akhirnya ditutup turun 29 atau 0,11%, S&P 500 berkurang 4 poin atau 0,14%, dan Nasdaq Composite berkurang 8 poin atau 0,10%.

Seperti dilaporkan CNBC International bahwa China ingin mengadakan pembicaraan tambahan dengan AS sebelum menandatangani apa yang disampaikan Presiden Donald Trump pada hari Jumat sebagai "kesepakatan fase satu yang sangat substansial.".

Trump mengatakan pada fase pertama ini, China akan membeli antara US$ 40 miliar dan US$ 50 miliar produk pertanian A.S. Selain itu, kesepakatan tersebut juga mencakup masalah pelemahan mata uang Yuan China. Sebagai gantinya, AS sepakat untuk menunda kenaikan tarif yang akan diberlakukan Selasa (15/10/2019) terhadap US$ 250 miliar barang China dari sebelumnya 25% menjadi 30%.

Namun, Media Pemerintah China mengatakan kedua belah pihak membuat "kemajuan substansial" tetapi belum membuat "kesepakatan" ketika menggambarkan hasil dari perundingan tersebut.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati pelantikan Presiden Terpilih Jokowi pada hari Minggu (20/10) pada pekan ini. Berkaca pada pelantikan lima tahun lalu, Presiden Jokowi langsung mengumumkan jajaran Mentrinya pada hari yang sama. Mentri yang terkait dengan perekonomian akan kembali menjadi sorotan pasar.

Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak fluktuatif antara zona merah dan hijau pada perdagangan hari ini, terbentuknya pola long legged doji pada perdagangan kemarin memperkuat potensi tersebut. Potensi penguatan didapat dari posisinya yang masih bergerak di atas rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) yang diwakili garis berwarna ungu pada grafik.

Secara momentum, IHSG juga  belum memasuki periode jenuh belinya (overbought) menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), yang digambarkan garis berwarna hijau. Level 6.150 berpotensi akan kembali di uji oleh IHSG.

Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular