AS-China Bisa Tekan Kesepakatan Terbatas, Wall Street Melesat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 October 2019 18:59
Kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 melesat masing-masing 295,33 poin dan 32,57 poin, dan kontrak futures Nasdaq naik 95,14 poin.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak futures indeks bursa saham acuan Wall Street diimplikasikan melesat pada hari ini (11/10/2019) seiring dengan peningkatan risk appetite investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan hari pertama negosiasi dagang dengan China berlangsung "sangat, sangat baik."

Kemarin (10/11/2019), Trump mengirimkan sinyal optimisme atas hasil diskusi dagang hari pertama antara pihak China yang dikomandoi Perdana Menteri Liu He dan perwakilan dagang AS yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

"Saya pikir ini berjalan sangat baik. Saya akan mengatakan, saya pikir ini berjalan dengan sangat baik," ujar Trump sebelum meninggalkan Washington untuk kampanye di Minnesota, dikutip dari CNBC International.

Asa damai dagang kembali membuncah, di mana pelaku pasar berharap dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut dapat segera menghentikan friksi yang sudah berlangsung sekitar 15 bulan dan semoga hasil pertemuan pekan ini dapat menunda pengenaan tarif yang dijadwalkan akan naik pekan depan.

Beberapa analis menyampaikan bahwa dialog dagang kali ini tidak akan menghasilkan kesepakatan secara keseluruhan, tapi setidaknya kesepakatan parsial. Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu pejabat Gedung Putih.

"Saya percaya bahkan ada kemungkinan perjanjian mata uang minggu ini. Saya pikir itu dapat menyebabkan keputusan oleh pemerintah AS untuk tidak mengenakan kenaikan bea masuk pada 15 Oktober," ujar Myron Brilliant, Kepala Hubungan Internasional dari Kantor Perwakilan Dagang AS, dikutip dari Reuters.

Di lain pihak, salah satu faktor ketidakpastian terkait isu pemisahan diri Inggris dengan Uni Eropa juga menunjukkan kelanjutan yang positif.

Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Irlandia Leo Vardkar mengatakan bahwa kesepakatan untuk membiarkan Negeri Ratu Elizabeth meninggalkan Benua Biru secara teratur dapat dicapai pada akhir bulan, dilansir Reuters.

Varadkar menyebut pembicaraan dirinya dengan Boris berlangsung 'konstruktif', dan keduanya mengatakan bahwa mereka dapat "melihat jalur menuju kemungkinan kesepakatan." Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular