Damai AS-China, Rupiah Jaya di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 October 2019 10:27
Damai AS-China, Rupiah Jaya di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga menguat di perdagangan pasar spot, meski apresiasinya menipis.

Pada Jumat (11/10/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.139. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara di pasar spot, rupiah juga menguat. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.135 di mana rupiah menguat 0,07%.

Akan tetapi, penguatan rupiah terlihat terus berkurang. Pada pembukaan pasar, rupiah masih menguat 0,18%.


Mata uang Asia pun cenderung terapresiasi di hadapan greenback. Sejauh ini hanya dolar Hong Kong, yen Jepang, baht Thailand, dan dolar Taiwan yang masih melemah.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pukul 10:06 WIB:



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)


Tidak cuma di pasar valas, bursa saham Asia pun berbunga-bunga. Bahkan indeks Hang Seng menguat sampai ke kisaran 1% dan Kospi nyaris 1%.

Berikut perkembangan indeks saham utama Asia pada pukul 10:08 WIB:




Pelaku pasar semringah karena dialog dagang AS-China berjalan mulus. Hubungan dagang kedua negara yang menegang dalam lebih dari setahun terakhir sepertinya mulai mencair.

Saking puasnya dengan proses negosiasi dagang, Presiden AS Donald Trump sesumbar bahwa kedua negara bisa mencapai kesepakatan. Bahkan Trump sampai mengundang delegasi China ke Gedung Putih.

"Kami menjalani negosiasi yang sangat, sangat baik dengan China. Mungkin lebih baik dari yang diperkirakan," tegas Trump, seperti diwartakan Reuters.

Optimisme ini menjalar ke dunia usaha. Myron Brilliant, Ketua Kamar Dagang AS bidang Perdagangan Internasional, mengungkapkan bahwa proses negosiasi mengarah ke sesuatu yang lebih besar.

"Saya yakin bahwa ada kemungkinan kedua negara sepakat soal nilai tukar mata uang. Dengan demikian, maka ada harapan pemerintah AS akan membatalkan rencana kenaikan bea masuk yang sedianya berlaku mulai 15 Oktober," kata Brilliant, sebagaimana diwartakan Reuters.


Hubungan AS-China yang semakin mesra membuat harapan damai dagang bersemi lagi. Ada asa perang dagang yang membuat rantai pasok global porak-poranda bisa diakhiri. Dengan begitu, arus perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi dunia akan pulih.

Kondisi pasar yang sedang berbunga-bunga membuat gairah untuk mengoleksi aset-aset berisiko meninggi. Tidak ada lagi istilah main aman, mumpung risiko sedang rendah lebih baik mencari cuan di negara-negara berkembang Asia.




TIM RISET CNBC INDONESIA



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular