Ulasan Teknikal IHSG

Investor Wait & See Pertemuan AS-China, IHSG Cenderung Labil

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 October 2019 19:24
Menghabiskan waktu di zona hijau hampir sepanjang perdagangan, IHSG akhirnya terpelanting ke zona merah.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Menghabiskan waktu di zona hijau hampir sepanjang perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terpelanting ke zona merah dengan penurunan tipis hanya 5 poin atau melemah 0,09% pada level 6.023,64.

Sebanyak 205 saham mengalami penurunan, 187 mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 265 stagnan. Sektor konsumer paling banyak menyumbang poin pelemahan bagi IHSG sebanyak 6,6 poin dengan besaran koreksi 0,63%.

Secara teknikal, IHSG cenderung berfluktuasi atau labil bergerak antara zona merah dan hijau di rentang sangat sempit. Hal ini disebabkan oleh minimnya sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, dengan kata lain pelaku pasar cenderung wait and see.

Potensi tekanan pada perdagangan esok hari sangat memungkinkan, karena IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) yang diwakili garis berwarna ungu.

Level 6.000 masih dapat diandalkan sebagai penahan koreksi dalam empat hari terakhir, sedangkan level 6.050 menjadi ganjalan untuk dilewati secara mulus.

Sumber: Refinitiv

IHSG memulai perdagangan hari ini dengan dibuka di zona negatif dengan pelemahan 0,09% terimbas pelemahan Wall Street. Pelemahannya terhenti pada pukul 09:22 WIB dan bertahan hingga penutupan sesi I di level 6.032 atau menguat tipis 0,05%.

Memasuki sesi kedua, IHSG cenderung bergerak nyaman pada zona hijau karena mengikuti bursa-bursa utama Asia yang cenderung menghijau. Beberapa indeks utama Asia yang menghijau, yakni: Indeks Nikkei 225 menguat 0,45%, Hang Seng terangkat 0,1%, Shanghai komposit naik 0,78%, ASX 200 naik 0,01%, dan KLCI 0,04%.

Jelang penutupan, IHSG justru kembali bergerak di zona merah karena tekanan jual investor asing pada saham-saham blue chips. Asing hari ini di pasar reguler mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 233,78 miliar.

Ada potensi tekanan pada IHSG besok berlanjut seiring dow futures yang bergerak di zona merah karena investor mencermati pertemuan tingkat tinggi antara AS dan China di Washington, D.C., yang akan dimulai Kamis (10/10/2019) siang waktu setempat.

South China Morning Post melaporkan bahwa AS dan China tidak membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan di tingkat wakil menteri pada minggu ini. Laporan tersebut juga menambahkan bahwa perundingan tingkat tinggi hanya akan berlangsung satu hari. Sejatinya, delegasi China dijadwalkan akan meninggalkan Washington pada hari Jumat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular