
Rentan Default, Utang Korporasi RI Capai Ribuan Triliun
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 October 2019 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga peringkat utang internasional, Moody's Investor Service (Moody's) dalam riset terbarunya kemarin (30/9/2019) menyebut korporasi di Indonesia paling rentan terpapar resiko gagal bayar seiring dengan penurunan tingkat pendapatan perusahaan yang berimbas pada pelemahan kemampuan membayar cicilan utang-utangnya.
Dalam laporan bertajuk 'Risks from Leveraged Corporates Grow as Macroeconomic Conditions Worsen' tersebut, Moody's meneliti resiko kredit dari 13 negara di kawasan Asia Pasifik, di mana Indonesia dan India menjadi negara dengan resiko gagal bayar atas utang perusahaan paling tinggi.
Sebelas negara lainnya yang juga turut di Analisa resiko kreditnya termasuk, Australia, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Australia Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Lalu seberapa besar sebenarnya utang luar perusahaan-perusahaan Indonesia?
Merujuk laporan statistik utang luar negeri (ULN) yang dirilis Bank Indonesia, posisi total ULN sektor swasta per akhir Juli 2019 tercatat sebesar US$ 197,79 miliar atau setara Rp 2.769 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa posisi ULN sektor swasta di bulan Juli 2019 naik lebih dari dua kali lipat (136,05%) dibandingkan dengan perolehan di akhir 2010 yang hanya US$ 83,79 juta atau setara Rp 1.173 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dengan situasi ekonomi regional dan global seperti sekarang, perusahaan diharapkan meningkatkan kehati-hatian terkait cara untuk mendongkrak stream revenue (aliran masuk pendapatan).
Jika menambah utang harus bisa meningkatkan pendapatan. Jika tidak, akan menimbulkan konsekuensi terhadap peningkatan beban kewajiban yang sudah di bayar.
Sementara itu, jika posisi ULN sektor swasta ditilik lebih detil berdasarkan distribusi utang, terlihat swasta nasional membukukan total utang tertinggi dengan nilai mencapai US$ 66,12 miliar atau setara Rp 925,72 triliun.
Sedangkan total distribusi ULN terendah dicatatkan oleh perusahaan swasta asing yakni sebesar US$ 18,48 miliar atau Rp 739,3 triliun.
Uniknya, meskipun banyak proyek-proyek marak hasil kerja sama dengan China, terlihat bahwa Singapura-lah yang menjadi negara dengan sumber pinjaman ULN sektor swasta terbesar, diikuti oleh AS, Jepang, dan China.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Naik Terus, Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 6.077 T!
Dalam laporan bertajuk 'Risks from Leveraged Corporates Grow as Macroeconomic Conditions Worsen' tersebut, Moody's meneliti resiko kredit dari 13 negara di kawasan Asia Pasifik, di mana Indonesia dan India menjadi negara dengan resiko gagal bayar atas utang perusahaan paling tinggi.
Sebelas negara lainnya yang juga turut di Analisa resiko kreditnya termasuk, Australia, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Australia Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Merujuk laporan statistik utang luar negeri (ULN) yang dirilis Bank Indonesia, posisi total ULN sektor swasta per akhir Juli 2019 tercatat sebesar US$ 197,79 miliar atau setara Rp 2.769 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa posisi ULN sektor swasta di bulan Juli 2019 naik lebih dari dua kali lipat (136,05%) dibandingkan dengan perolehan di akhir 2010 yang hanya US$ 83,79 juta atau setara Rp 1.173 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dengan situasi ekonomi regional dan global seperti sekarang, perusahaan diharapkan meningkatkan kehati-hatian terkait cara untuk mendongkrak stream revenue (aliran masuk pendapatan).
Jika menambah utang harus bisa meningkatkan pendapatan. Jika tidak, akan menimbulkan konsekuensi terhadap peningkatan beban kewajiban yang sudah di bayar.
Sementara itu, jika posisi ULN sektor swasta ditilik lebih detil berdasarkan distribusi utang, terlihat swasta nasional membukukan total utang tertinggi dengan nilai mencapai US$ 66,12 miliar atau setara Rp 925,72 triliun.
Sedangkan total distribusi ULN terendah dicatatkan oleh perusahaan swasta asing yakni sebesar US$ 18,48 miliar atau Rp 739,3 triliun.
Uniknya, meskipun banyak proyek-proyek marak hasil kerja sama dengan China, terlihat bahwa Singapura-lah yang menjadi negara dengan sumber pinjaman ULN sektor swasta terbesar, diikuti oleh AS, Jepang, dan China.
Moody's Bicara Soal Utang Luar Negeri Korporasi RI
[Gambas:Video CNBC]
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Naik Terus, Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 6.077 T!
Most Popular