6 Bank Setuju Restrukturisasi Utang, Saham KRAS Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 October 2019 11:39
KRAS mendapat sentimen positif setelah Enam bank yang menjadi kreditur perusahaan setuju melakukan restrukturisasi utang KRAS beserta anak usaha.
Foto: cover topik/krakatau steel dalam/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - SahamĀ PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kembali ke zona hijau setelah kemarin Senin (30/9) ditutup menguat. KRAS mendapat sentimen positif setelah Enam bank yang menjadi kreditur perusahaan setuju melakukan restrukturisasi utang KRAS beserta anak usaha.

Data bursa mencatat, hingga pukul 11:30 WIB saham KRAS mengalami kenaikan 6 poin atau 1,71% ke level Rp 356/saham, nilai transaksi emiten pelat merah tersebut mencapai 6,23 juta unit atau senilai Rp 2,25 miliar.

Dengan disetujuinya restrukturisasi utang tersebut, beban utang KRAS menjadi berkurang dan jangka waktu pelunasan pinjaman menjadi lebih panjang.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengutarakan tujuan dari restrukturisasi tersebut untuk menyehatkan kondisi keuangan Krakatau Steel beserta beberapa anak usahanya, antara lain: Krakatau Wajatama, PT meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.

"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan Anak Perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable)," kata Silmy Karim, Senin (30/9/2019) di Jakarta.

Keenam bank melakukan perjanjian adendum yang menyetujui restrukturisasi tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Krakatau Steel mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran dan menyelesaikan hutang sesuai dengan skedul melalui skema Tranche A (bersumber pada Dana Operasional), Tranche B (bersumber pada hasil Divestasi), dan Tranche C1 (bersumber pada hasil Right Issue).

"Kami berharap, setelah ditandatanganinya Perjanjian Kredit Restrukturisasi ini dapat mempercepat proses transformasi bisnis dan operasional," ujarnya.

Saat ini kinerja KRAS belum pulih dan masih dalam proses restrukturisasi utang yang mencapai Rp 30 triliun. Saat melaporkan kinerja semester I-2019, performa perusahaan baja pelat merah ini kembali merah.

Kerugian di semester I-2019 mencapai US$ 134,95 juta atau setara Rp 1,89 triliun. Nilai tersebut bengkak delapan kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang merugi US$ 16,01 juta atau setara Rp 224,17 miliar.

Pendapatan perusahaan anjlok 17,82% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi US$ 702,05 juta atau setara Rp 9,83 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Pada semester I-2018, KRAS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 11,96 triliun.


(yam/yam) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular