
Mundurnya Direksi Sriwijaya Air, UNVR akan Stock Split
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
01 October 2019 08:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup dengan pelemahan 0,45% ke level 6.169,1 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (30/9/2019).
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,56%, indeks Shanghai melemah 0,92%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,24%.
Potensi memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa (1/10/2019).
1.Tak Digubris, 2 Direksi Sriwijaya Air Mundur
Tak tanggung-tanggung, sebanyak dua direksi Sriwijaya Air Group mundur dari jabatannya sebagai buntut dari pertikaian bisnis yang terjadi dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Kedua direksi yang mundur tersebut, adalah Direktur Operasi Capt. Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.
Fadjar mengatakan sudah menyampaikan surat kepada direktur utama Srijaya Air terkait dengan kondisi penerbangan. Namun surat tersebut belum direspons.
"Maka kami berdua memutuskan untuk mengundurkan diri untuk menghindari conflict of interest," kata Fadjar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin ini (30/9/2019)
Romdani menambahkan, sejak putus dengan Garuda Maintenance Facilities dirinya cukup khawatir. "Tidak lebih baik saya mengundurkan diri. Demikian," katanya.
2.6 Bank Setujui Restrukturisasi Krakatau Steel
Enam bank yang menjadi kreditur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyetujui restrukturisasi utang KRAS beserta anak usaha. Dengan disetujuinya restrukturisasi, beban utang KRAS menjadi berkurang dan jangka waktu pelunasan pinjaman menjadi lebih panjang.
Keenam bank melakukan perjanjian adendum yang menyetujui restrukturisasi tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengutarakan tujuan dari restrukturisasi tersebut untuk menyehatkan kondisi keuangan Krakatau Steel beserta beberapa anak usahanya, antara lain: Krakatau Wajatama, PT meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.
"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan Anak Perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable)," kata Silmy Karim, Senin (30/9/2019) di Jakarta.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>> 3.4 BUMN Gotong Royong Selamatkan Jiwasraya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan empat perusahaan BUMN bakal masuk sebagai pemegang saham dari anak usaha PT Jiwasraya (Persero), yakni Jiwasraya Putra. Mayoritas salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan ini nantinya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan empat perusahaan BUMN dan anak usahanya yang akan masuk sebagai pemegang saham antara lain BTN, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT Pegadaian (Persero).
"[Porsi kepemilikannya] Terbesar BTN 20% something, Telkomsel 13% sisanya yang lain. Trus yang Jiwasraya kan memasukkan 64% semua produk dia juga yang dalam anak usaha," kata Gatot di di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2019).
4.SSIA akan Ikut Partisipasi Tender Ruas Tol Patimban
Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyatakan akan mulai memproses tender untuk pengerjaan konstruksi Tol Patimban di Subang, Jawa Barat, usai pelantikan kabinet pemerintahan baru Oktober mendatang.
Wilson Effendy, Direktur SSIA mengatakan, pihaknya sudah mengantongi rekomendasi Bupati Subang terkait perizinan. Persiapan studi kelayakan (feasibilty study) juga telah selesai dilakukan.
"Kita harapkan ada keputusan dari pemerintah setelah pergantian kabinet, pemerintah menyadari tol Patimban penting," kata Wilson, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/9/2019).
5.Laba TINS Cuma Tumbuh 20%, Saat Pendapatan Naik 2 Kali Lipat
Kinerja laba bersih PT Timah Tbk, anak usaha Mind ID, tercatat hanya tumbuh 20% pada semester I-2019. Padahal pendapatan perseroan tumbuh lebih dari dua kali lipat.
Capaian ini berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I-2019, di mana perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba hingga 452,31% YoY dengan total penjualan tumbuh 119,19% YoY. Ini terlihat dari laporan keuangan perseroan yang baru saja dipublikasi setelah melakukan penelahaan terbatas (limited review).
Sepanjang semester I-2019, total penjualan TINS meroket 120,54% YoY menjadi Rp 9,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,38 triliun.
6.Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split
Kabar mengejutkan bagi pelaku pasar saham tersiar pada akhir pekan lalu. Salah satu emiten besar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), mengabarkan akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split).
Kabar tersebut disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat Whatsapp investor saham ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.
Manajemen Unilever Indonesi tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.
(sef/sef) Next Article Hitung Proyeksi Window Dressing Pendorong IHSG di Akhir Tahun
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,56%, indeks Shanghai melemah 0,92%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,24%.
Potensi memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa (1/10/2019).
1.Tak Digubris, 2 Direksi Sriwijaya Air Mundur
Tak tanggung-tanggung, sebanyak dua direksi Sriwijaya Air Group mundur dari jabatannya sebagai buntut dari pertikaian bisnis yang terjadi dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Kedua direksi yang mundur tersebut, adalah Direktur Operasi Capt. Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.
Fadjar mengatakan sudah menyampaikan surat kepada direktur utama Srijaya Air terkait dengan kondisi penerbangan. Namun surat tersebut belum direspons.
"Maka kami berdua memutuskan untuk mengundurkan diri untuk menghindari conflict of interest," kata Fadjar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin ini (30/9/2019)
Romdani menambahkan, sejak putus dengan Garuda Maintenance Facilities dirinya cukup khawatir. "Tidak lebih baik saya mengundurkan diri. Demikian," katanya.
2.6 Bank Setujui Restrukturisasi Krakatau Steel
Enam bank yang menjadi kreditur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyetujui restrukturisasi utang KRAS beserta anak usaha. Dengan disetujuinya restrukturisasi, beban utang KRAS menjadi berkurang dan jangka waktu pelunasan pinjaman menjadi lebih panjang.
Keenam bank melakukan perjanjian adendum yang menyetujui restrukturisasi tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengutarakan tujuan dari restrukturisasi tersebut untuk menyehatkan kondisi keuangan Krakatau Steel beserta beberapa anak usahanya, antara lain: Krakatau Wajatama, PT meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.
"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan Anak Perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable)," kata Silmy Karim, Senin (30/9/2019) di Jakarta.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>> 3.4 BUMN Gotong Royong Selamatkan Jiwasraya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan empat perusahaan BUMN bakal masuk sebagai pemegang saham dari anak usaha PT Jiwasraya (Persero), yakni Jiwasraya Putra. Mayoritas salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan ini nantinya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan empat perusahaan BUMN dan anak usahanya yang akan masuk sebagai pemegang saham antara lain BTN, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT Pegadaian (Persero).
"[Porsi kepemilikannya] Terbesar BTN 20% something, Telkomsel 13% sisanya yang lain. Trus yang Jiwasraya kan memasukkan 64% semua produk dia juga yang dalam anak usaha," kata Gatot di di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2019).
4.SSIA akan Ikut Partisipasi Tender Ruas Tol Patimban
Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyatakan akan mulai memproses tender untuk pengerjaan konstruksi Tol Patimban di Subang, Jawa Barat, usai pelantikan kabinet pemerintahan baru Oktober mendatang.
Wilson Effendy, Direktur SSIA mengatakan, pihaknya sudah mengantongi rekomendasi Bupati Subang terkait perizinan. Persiapan studi kelayakan (feasibilty study) juga telah selesai dilakukan.
"Kita harapkan ada keputusan dari pemerintah setelah pergantian kabinet, pemerintah menyadari tol Patimban penting," kata Wilson, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/9/2019).
5.Laba TINS Cuma Tumbuh 20%, Saat Pendapatan Naik 2 Kali Lipat
Kinerja laba bersih PT Timah Tbk, anak usaha Mind ID, tercatat hanya tumbuh 20% pada semester I-2019. Padahal pendapatan perseroan tumbuh lebih dari dua kali lipat.
Capaian ini berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I-2019, di mana perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba hingga 452,31% YoY dengan total penjualan tumbuh 119,19% YoY. Ini terlihat dari laporan keuangan perseroan yang baru saja dipublikasi setelah melakukan penelahaan terbatas (limited review).
Sepanjang semester I-2019, total penjualan TINS meroket 120,54% YoY menjadi Rp 9,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,38 triliun.
6.Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split
Kabar mengejutkan bagi pelaku pasar saham tersiar pada akhir pekan lalu. Salah satu emiten besar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), mengabarkan akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split).
Kabar tersebut disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat Whatsapp investor saham ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.
Manajemen Unilever Indonesi tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.
(sef/sef) Next Article Hitung Proyeksi Window Dressing Pendorong IHSG di Akhir Tahun
Most Popular