
IHSG Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana Pergerakan Awal Pekan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Happy weekend yang diharapkan di bursa saham tidak terjadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatan dengan mencatatkan penurunan 33 poin atau 0,54% ke level 6.196, pada Jumat (27/9/2019).
Volume yang tercipta hanya Rp 6,93 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan transaksi kemarin yang mencapai Rp 8,2 triliun. Turunnya volume menandakan pelaku pasar kurang bergairah terhadap pasar saham dan cenderung dimanfaatkan sebagian pelaku pasar lainnya untuk melakukan profit taking karena kenaikan IHSG cukup tinggi kemarin.
Secara teknikal, peluang IHSG kembali menguat sebenarnya masih terbuka pada awal pekan mendatang, mengingat pelemahan yang terjadi hari ini masih jauh dari level terendahnya kemarin.
Selain itu, IHSG belum menyentuh titik jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan. Berikut pergerakan selanjutnya:
![]() |
Tanda-tanda pelemahan IHSG hari ini sudah terlihat ketika dibuka melemah sebesar 0,26% seiring dengan aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Pelemahannya kemudian berlanjut hingga sesi I ditutup dengan penguatan 0,45% ke level 6.202.
Memasuki sesi kedua, IHSG belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berbalik arah ke zona hijau, bahkan pelemahannya semakin bertambah hingga IHSG berakhir di zona merah.
Bukan IHSG saja yang melemah, bursa utama Asia juga cenderung koreksi: indeks Nikkei jatuh 0,77%, indeks Hang Seng melemah 0,33%, indeks Straits Times terkoreksi 0,01%, dan indeks Kospi anjlok 1,19%.
Bursa utama Asia melemah karena pelaku pasar mencermati perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang maju mundur. Seperti dilaporkan oleh CNBC International, negosiasi dagang AS dan China dijadwalkan pada 10 Oktober di Washington DC. Wakil Perdana Menteri China Liu He akan memimpin delegasi Beijing.
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!