Trump Mau Dilengserkan, Bursa Saham Asia Berguguran!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 September 2019 09:16
Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengawali perdagangan hari ini di zona merah.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengawali perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2019), di zona merah: indeks Nikkei turun 0,62%, indeks Shanghai melemah 0,26%, indeks Hang Seng jatuh 0,45%, indeks Straits Times terkoreksi 0,47%, dan indeks Kospi berkurang 0,36%.

Bursa saham Benua Kuning melemah kala asa damai dagang AS-China sejatinya cukup terasa. Kemarin pagi waktu Indonesia (24/9/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa batalnya kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS merupakan inisiasi dari pihak AS.

"Itu sebenarnya merupakan permintaan dari kami sehingga mereka menundanya (kunjungan ke ladang pertanian di AS)," kata Mnuchin, dilansir dari CNBC Internasional.

Mantan bankir Goldman Sachs tersebut juga mengungkapkan bahwa pihak China akan menjadwalkan ulang kunjungan ke ladang pertanian di AS.

"Mereka akan mengatur ulang kunjungan itu untuk lain waktu. Waktunya tidak pas, tetapi itu murni karena permintaan kami."

Sekedar mengingatkan, sebelumnya terdapat kekhawatiran bahwa AS dan China akan sulit untuk meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat.

Kekhawatiran tersebut muncul pasca delegasi China membatalkan kunjungan ke ladang pertanian di AS. Sejatinya, kunjungan tersebut dijadwalkan pasca kedua belah pihak selesai melakukan perbincangan selama dua hari di Washington pada hari Kamis (19/9/2019) dan Jumat (20/9/2019).

Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang berlangsung selama dua hari tersebut, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.

Pelaku pasar berspekulasi bahwa perbincangan di Washington tak berlangsung dengan mulus sehingga delegasi China memilih untuk kembali ke negara asalnya lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Sebelum Mnuchin menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi, pihak China sudah terlebih dulu mencoba meredam kekhawatiran yang beredar dengan mengatakan bahwa perbincangan pada pekan lalu di AS berlangsung dengan konstruktif, dilansir dari Bloomberg.

Kini, pelaku pasar tampak menantikan perkembangan lebih lanjut yang lebih konkret terkait dengan kesepakatan dagang kedua negara. Alhasil, aksi jual dilakukan di bursa saham Asia.

Selain itu, sentimen negatif bagi bursa saham Asia juga datang dari rencana Partai Demokrat untuk meluncurkan penyelidikan yang bertujuan untuk melengserkan Presiden AS Donald Trump. Rencana tersebut diungkapkan sendiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi.

Melansir CNBC International, pada hari Selasa waktu setempat Pelosi akan mengumumkan secara resmi penyelidikan tersebut.

Rencana tersebut didasari oleh skandal yang melibatkan Trump. Diduga, Trump telah menyalahgunakan kekuasannya sebagai presiden dengan meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden yang kini sedang mencalonkan diri sebagai calon presiden AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Kesepakatan Dagang Tahap Satu Diteken, Bursa Asia Kompak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular