
Ulasan Teknikal Saham
Drop & Dilepas Asing, ke Mana Arah Harga Saham PTBA?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 September 2019 10:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) banyak dilepas pelaku pasar asing, seiring dengan kebijakan perusahaan yang tidak akan melakukan eksplorasi penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksploitasi hingga 6 bulan ke depan.
Pada perdagangan hari ini, net sell asing tercatat senilai Rp 7,6 miliar. Sementara harga saham hingga pukul 10:15 WIB, diperdagangkan turun 30 poin atau 1,12% ke level Rp 2.660/saham, adapun nilai transaksinya 9,2 juta unit saham senilai Rp 24,6 miliar.
Harga saham Bukit Asam mengalami tren penurunan (downtrend) jika dilihat sejak awal tahun, hal ini terkonfirmasi dari kinerja sahamnya yang terkoreksi 38%. Namun, sejak awal Agustus harga saham PTBA mulai bergerak menyamping (non trend/sideways) dengan batas atas (resistance) harga pada Rp 2.700/saham dan batas bawah penahan penurunan harganya (support) pada Rp 2.400/saham.
Secara momentum, saham pertambangan pelat merah tersebut berpotensi terkoreksi, mengingat posisinya yang bergerak di sekitar resistance levelnya. Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) menggambarkan bahwa saham PTBA bergerak turun menuju level jenuh jualnya (overbought) yang diperkirakan pada Rp 2.400/saham dalam beberapa pekan ke depan.
Sepanjang semester I-2019, PTBA mencatat kenaikan produksi batu bara sebesar 14,11% menjadi 12,79 juta metrik ton batu bara, meningkat 14,11% dibandingkan periode semester pertama tahun lalu.
Tahun ini, PTBA ini membidik target produksi batu bara 27,26 juta ton, naik 3% dari realisasi tahun lalu. Sementara itu, volume penjualan hingga semester I-2019 mencapai 13,40 juta ton meningkat 9,6% dari periode yang sama dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebelumnya, perseroan menyampaikan aktivitas eksplorasi. "Perihal penyampaian laporan bulanan aktivitas eksplorasi emiten pertambangan non-oil dan gas, dengan ini kami menyatakan bahwa sampai dengan 6 bulan ke depan yakni sampai dengan Maret 2020 perseroan tidak melakukan aktivitas eksplorasi," kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman, dalam keterbukaan informasi, Rabu (9/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Pada perdagangan hari ini, net sell asing tercatat senilai Rp 7,6 miliar. Sementara harga saham hingga pukul 10:15 WIB, diperdagangkan turun 30 poin atau 1,12% ke level Rp 2.660/saham, adapun nilai transaksinya 9,2 juta unit saham senilai Rp 24,6 miliar.
Harga saham Bukit Asam mengalami tren penurunan (downtrend) jika dilihat sejak awal tahun, hal ini terkonfirmasi dari kinerja sahamnya yang terkoreksi 38%. Namun, sejak awal Agustus harga saham PTBA mulai bergerak menyamping (non trend/sideways) dengan batas atas (resistance) harga pada Rp 2.700/saham dan batas bawah penahan penurunan harganya (support) pada Rp 2.400/saham.
![]() |
Tahun ini, PTBA ini membidik target produksi batu bara 27,26 juta ton, naik 3% dari realisasi tahun lalu. Sementara itu, volume penjualan hingga semester I-2019 mencapai 13,40 juta ton meningkat 9,6% dari periode yang sama dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebelumnya, perseroan menyampaikan aktivitas eksplorasi. "Perihal penyampaian laporan bulanan aktivitas eksplorasi emiten pertambangan non-oil dan gas, dengan ini kami menyatakan bahwa sampai dengan 6 bulan ke depan yakni sampai dengan Maret 2020 perseroan tidak melakukan aktivitas eksplorasi," kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman, dalam keterbukaan informasi, Rabu (9/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular