Harga Batu Bara Anjlok 2%, Kapan Bisa Bangkit?

Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
10 September 2019 16:39
Bukan berarti harga komoditas ini tidak bisa bangkit.
Ilustrasi Tambang Batu Bara
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melemah pada perdagangan kemarin. Namun bukan berarti harga komoditas ini tidak bisa bangkit.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di US$ 67/metrik ton. Anjlok 2,05% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu. Sejak awal tahun, harga komoditas andalan ekspor Indonesia ini sudah amblas lebih dari 30%.



Akan tetapi, koreksi harga yang sudah sangat dalam itu membuat batu bara punya peluang untuk rebound. Selain itu, kenaikan harga juga bisa ditunjang oleh peningkatan permintaan.

Impor batu bara total China mencapai 32,9 juta ton (naik 13,4% year-on-year). Permintaan batu bara lignit dari China sepanjang musim panas meningkat. Peningkatan permintaan batu bara dikarenakan suhu udara yang terlampau panas sehingga, penggunaan pendingin ruangan meningkat drastis.

Dengan peningkatan kebutuhan batu bara di China pada musim panas, Indonesia sebagai eksportir terbesar batu bara ke China sejak 2016, diprediksi bakal kena dampak positif.

Berdasarkan data yang dikutip dari riset Mirae Aset Sekuritas, jumlah stok batu bara di 6 pembangkit listrik terbesar di China mengalami penurunan sebesar 0,5%. Hingga akhir Agustus, jumlah stok yang tersedia adalah 16,4 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan terus turun sehingga diharapkan mampu mengerek sentimen positif untuk harga batu bara minggu ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(Tirta Widi Gilang Citradi/aji) Next Article Harga Terus Turun, Pasar Korea Siap Borong Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular