Kinerja Emiten di Bawah Ekspektasi, IHSG Cuma Sampai 6.650

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 September 2019 18:39
Penurunan target ini sejalan dengan ekspektasi perolehan nilai laba per saham (EPS) tahun ini diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 7%.
Foto: mandiri economic outlook (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mandiri Sekuritas merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun nanti menjadi 6.650 dari target sebelumnya di 6.800. Penurunan target ini dengan pertimbangan nilai laba per saham (earning per share/EPS) yang tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 7%.

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan perolehan laba bersih dari emiten-emiten sepanjang semester I-2019 lalu berada di bawah perkiraan pasar sehingga pertumbuhan EPS dari sebelumnya diperkirakan bisa mencapai 12% secara year on year (YoY) menjadi jauh dari perkiraan.

"Melihat perkembangan laba bersih pertumbuhannya di semester 1. Jadi kuartal-1 pertumbuhannya agak rendah di single digit dan bulan Juni juga melambat sedikit makanya kita ada revisi indeks target kita dari posisi akhir tahun," kata Adrian di Plaza Mandiri, Senin (9/9/2019).

Sedangkan di posisi hingga akhir tahun diperkirakan masih belum ada katalis positif yang bisa mendorong penguatan indeks lebih lanjut. Mengingat masih negatifnya sentimen yang ditimbulkan oleh perang dagang dan kemungkinan curency war..

Adrian memaparkan, sentimen dari harga komoditas yang masih terdampak negatif dari kondisi perang dagang ini juga memberatkan gerak indeks. Namun, perekonomian Indonesia masih tertolong karena pertumbuhannya masih berorientasi konsumsi domestik.

Dari segi valuasi, saat ini IHSG berada di kisaran 15x. Nilai tersebut tak bisa dibilang valuasi murah atau mahal, hanya saja pasar masih menunggu kepastian dari perang dagang. Sehingga investor cenderung untuk memilih instrumen yang dinilai lebih safe haven ketimbang saham.

"Mereka semua pindah ke money market dari equity. Di indonesia perpindahan itu tidk sesering di global market, tapi pasti ada imbasnya," terang dia.

Untuk sektor-sektor yang dinilai cukup aman hingga akhir tahun ini masih berkisar ke sektor yang berorientasi konsumsi dalam negeri seperti sektor konsumer, kesehatan (rumah sakit, farmasi), infrastruktur dan telekomunikasi (perusahaan telekomunikasi dan menara telekomunikasi).
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular