AS-China Bersiap Kopdar, Harga Emas Turun Pekan Ini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 September 2019 10:13
AS-China Bersiap Kopdar, Harga Emas Turun Pekan Ini
Emas Antam (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia terkoreksi lumayan dalam sepekan ini. Kembalinya hasrat pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko membuat emas kekurangan peminat.

Selama seminggu ini, harga emas dunia turun 0,86% di perdagangan pasar spot. Pada perdagangan akhir pekan, harga sang logam mulia menyentuh titik terendah sejak 22 Agustus.



Emas senasib dengan aset-aset aman (safe haven assets) lainnya. Dalam sepekan ini, yen Jepang dan franc Swiss melemah masing-masing 0,57% dan 0,27%.


Emas mulai kehilangan pamor pada tengah pekan. Pasalnya saat itu asa damai dagang Amerika Serikat (AS) dan China kembali datang.

Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 5 September. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

"Kesepakatan dagang AS-China punya ukuran dan cakupan yang luar biasa, sangat penting bagi perekonomian global. Pertaruhannya sangat tinggi, kami harus melakukannya dengan benar," kata Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti diberitakan Reuters.

"Secara pribadi, saya merasa AS sudah jengah dengan perang dagang. Sulit untuk menghancurkan kekuatan China. Oleh karena itu, kemungkinan akan ada terobosan dalam pertemuan kedua negara," kata Hu Xijin, redaktur di harian Global Times (yang dikelola pemerintah China), dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar berharap pertemuan bulan depan (yang diawali dengan dialog level deputi pada pertengahan September) bisa membuahkan hasil positif. Ujungnya, investor (dan seluruh dunia) ingin agar AS dan China mencabut seluruh bea masuk yang sudah diterapkan.

Sejauh ini, total produk made in the USA yang kena bea masuk di China adalah US$ 185 miliar. AS mengenakan lebih banyak lagi yaitu mencapai US$ 550 miliar.

AS dan China adalah dua perekonomian terbesar di dunia. Jadi kala keduanya saling hambat, maka rantai pasok global akan terganggu. Kini dengan harapan AS-China bisa baikan, investor melihat ada kemungkinan arus perdagangan dan investasi global akan pulih. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih baik.

Jadi sangat wajar jika investor merespons perkembangan ini dengan melepas aset aman seperti emas. Arus modal mengalir deras ke instrumen berisiko, dan emas kurang diminati.



TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Harga Anjlok 4,5%, Apakah Emas Masih Layak Dikoleksi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular