Rupiah Perkasa, Dolar Singapura Tak Berdaya

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 September 2019 14:45
Rilis data domestik di kedua negara berpihak kepada rupiah.
Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura bergerak menguat. Rilis data domestik di kedua negara berpihak kepada rupiah.

Pada Jumat (6/9/2019) pukul 14:11 WIB, dolar Singapura melemah 0,25% ke Rp 10.194,49 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dolar Singapura sudah tiga hari beruntun melemah di hadapan rupiah.

 

Dari sisi Indonesia, rilis data cadangan devisa sepertinya berhasil menopang rupiah. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa nasional naik pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 126,4 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 125,9 miliar.

Cadangan devisa Agustus merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018. Data ini menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia, karena ada keyakinan BI punya amunisi yang semakin memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, perekonomian Negeri Merlion semakin memburuk. IHS Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur Singapura pada Agustus sebesar 48,7. Turun tajam dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51. Angka 48,7 tersebut menunjukkan kontraksi terbesar yang dialami sektor manufaktur Singapura dalam tujuh tahun terakhir

Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 berarti penurunan aktivitas atau kontraksi, sementara di atas 50 berarti peningkatan aktivitas atau ekspansi.

Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:05 WIB.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.194,9310.215,12
BRI10.149,2810.286,76
Mandiri10.194,0010.240,00
BNI10.184,0010.243,00


TIM RISET CNBC INDONESIA 




(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular