
Kinerja Sedang Tokcer, BRI akan Ganti Dirut
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
02 September 2019 11:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah dengan aset terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hari ini (2/9/2019) dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pukul 14:00 WIB.
Agenda utama yang akan dibahas termasuk evaluasi kinerja perusahaan semester I tahun 2019, persetujuan rencana aksi (recovery plan) dan perubahan susunan pengurus BBRI.
BBRI berhasil memastikan bahwa tahtanya tidak akan mudah direbut oleh para pemain besar di industri perbankan Tanah Air karena perusahaan mampu mencatatkan perolehan laba bersih (entitas induk) paling tinggi, tidak hanya di antara pesaing Bank BUKU IV, tetapi juga rekan-rekan emiten BUMN.
Hingga akhir Juni 2019, perusahaan menduduki posisi jawara dengan perolehan keuntungan mencapai Rp 16,16 triliun. Laba tertinggi berhasil dipertahankan BBRI didorong oleh tingginya marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perusahaan yang ada di level 7,02%, jauh di atas rerata NIM industri perbankan yang ada di 4,9%.
Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 39,92 triliun atau naik 4,38% secara tahunan.
Lebih lanjut, tidak hanya kinerja keuangan perusahaan saja yang memukau, tapi juga pergerakan saham perusahaan.
Sepanjang tahun ini, harga saham perusahaan sudah beberapa kali terus mencetak rekor, di mana penutupan harga pada perdagangan 16 Juli 2019 di level RP 4.550/saham menjadi angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Dengan demikian, sungguh wajar jika pelaku pasar tidak terkecuali investor asing berbondong-bondong mengkoleksi saham pelat merah satu ini.
Data pasar menunjukkan, hingga berita ini dimuat investor asing mencatatkan nilai beli bersih atas saham BBRI mencapai Rp 2,43 triliun.
Di lain pihak, sejatinya fokus utama investor pada RUPSLB kali ini adalah terkait pengganti Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perusahaan.
Sebagai informasi, pekan lalu secara mengejutkan, hasil keputusan RUPSLB PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) setuju mengangkat Suprajarto sebagai direktur utama BBTN.
Kementerian BUMN menjelaskan alasan penunjukan Suprajarto sebagai direktur utama BTN. Melalui Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Kontruksi dan Jasa Lain, Gatot Trihargo, menjelaskan alasan pergantian untuk penyegaran.
"Untuk refreshing aja," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN di Jakarta, Kamis 929/8/2019).
Suprajarto lalu menolak dan menyayangkan penunjukan dirinya sebagai Dirut BTN tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Bahkan Suprajarto mengatakan ia mengetahui pengangkatan dirinya sebagai dirut baru Bank BTN melalui media.
"Saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis Malam (29/8/2019).
"Saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN," terang Suprajarto.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Kinerja Cemerlang Bank BRI di Tahun 2021
Agenda utama yang akan dibahas termasuk evaluasi kinerja perusahaan semester I tahun 2019, persetujuan rencana aksi (recovery plan) dan perubahan susunan pengurus BBRI.
BBRI berhasil memastikan bahwa tahtanya tidak akan mudah direbut oleh para pemain besar di industri perbankan Tanah Air karena perusahaan mampu mencatatkan perolehan laba bersih (entitas induk) paling tinggi, tidak hanya di antara pesaing Bank BUKU IV, tetapi juga rekan-rekan emiten BUMN.
Hingga akhir Juni 2019, perusahaan menduduki posisi jawara dengan perolehan keuntungan mencapai Rp 16,16 triliun. Laba tertinggi berhasil dipertahankan BBRI didorong oleh tingginya marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perusahaan yang ada di level 7,02%, jauh di atas rerata NIM industri perbankan yang ada di 4,9%.
Lebih lanjut, tidak hanya kinerja keuangan perusahaan saja yang memukau, tapi juga pergerakan saham perusahaan.
Sepanjang tahun ini, harga saham perusahaan sudah beberapa kali terus mencetak rekor, di mana penutupan harga pada perdagangan 16 Juli 2019 di level RP 4.550/saham menjadi angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Dengan demikian, sungguh wajar jika pelaku pasar tidak terkecuali investor asing berbondong-bondong mengkoleksi saham pelat merah satu ini.
Data pasar menunjukkan, hingga berita ini dimuat investor asing mencatatkan nilai beli bersih atas saham BBRI mencapai Rp 2,43 triliun.
Di lain pihak, sejatinya fokus utama investor pada RUPSLB kali ini adalah terkait pengganti Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perusahaan.
Sebagai informasi, pekan lalu secara mengejutkan, hasil keputusan RUPSLB PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) setuju mengangkat Suprajarto sebagai direktur utama BBTN.
Kementerian BUMN menjelaskan alasan penunjukan Suprajarto sebagai direktur utama BTN. Melalui Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Kontruksi dan Jasa Lain, Gatot Trihargo, menjelaskan alasan pergantian untuk penyegaran.
"Untuk refreshing aja," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN di Jakarta, Kamis 929/8/2019).
Suprajarto lalu menolak dan menyayangkan penunjukan dirinya sebagai Dirut BTN tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Bahkan Suprajarto mengatakan ia mengetahui pengangkatan dirinya sebagai dirut baru Bank BTN melalui media.
"Saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis Malam (29/8/2019).
"Saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN," terang Suprajarto.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Kinerja Cemerlang Bank BRI di Tahun 2021
Most Popular