Ulasan Teknikal IHSG

Reli 4 Hari Beruntun, IHSG Kirimkan Sinyal Masih Bisa Lanjut

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 August 2019 19:57
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menguat sebesar 0,62% ke 6.328, pada Jumat (30/08/2019)
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan dengan meyakinkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menguat sebesar 0,62% ke 6.328, pada Jumat (30/08/2019), menjadikan IHSG menguat selama 4 hari berturut-turut.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal potensi menguat seiring terbentuknya grafik lilin putih pendek (short white candle) disertai celah kenaikan (gap up). Pola gap up tersebut terbentuk karena IHSG dibuka denga penguatan cukup besar hingga 0,43%.

Kecenderungan IHSG kembali menguat masih ada, hal ini terlihat dari posisinya yang semakin mantap bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau pada grafik).

Potensi menguat terlihat masih terbuka karena belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator relative strength index (RSI), yang mengukur momentum pergerakan arah pasar.
Sumber: Refinitiv
IHSG memulai perdagangan di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,43% karena terimbas bursa Wall Street yang menguat. Penguatannya terus berlanjut hingga sesi satu ditutup dengan menguat 0,41% ke level 6.314.

Memasuki sesi II, IHSG cenderung bergerak menyamping (sideways) dan bertahan pada zona hijau hingga penutupan. Aksi beli investor asing kali ini tidak begitu deras melakukan aksi jual dan bahkan membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 21,5 triliun pada . Tidak hanya itu, investor lokal juga masih lebih banyak berbelanja saham.

Secara umum, IHSG hari ini bergerak pada rentang sempit di level 6.305-6.329, dengan nilai perdagangan Rp 9,9 triliun atau lebih besar dibandingkan transaksi kemarin yang mencapai Rp 8,1 triliun.

Secara sektoral, finansial dan aneka industri menjadi pendorong utama IHSG dengan sumbangan poin masing-masing 16,7 poin dan 9,9 poin.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular