
China Berniat Damai, Dolar Singapura Malah Melemah Lagi
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 August 2019 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (30/8/19) setelah Kamis kemarin mengakhiri penguatan tiga hari beruntun. Pada pukul 13:11 WIB dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.234,73 atau melemah 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Harapan akan adanya perundingan dagang antara Amerika Serikat dengan China memberikan angin segar bagi pasar finansial yang sudah sebulan dibayangi awan gelap eskalasi perang dagang.
Mengutip Reuters Kamis kemarin, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.
Apalagi Presiden AS, Donald Trump, juga merespon positif komentar dari China. Presiden Trump mengungkapkan hari ini akan ada pembicaraan di antara delegasi kedua negara untuk mempersiapkan pertemuan pada bulan depan.
Angin segar dari rencana perundingan dagang AS-China membuat aset-aset berisiko kembali menguat, yang turut mengerek naik Mata Uang Garuda.
Sementara itu, head-to-head kondisi ekonomi Indonesia lebih unggul dari Singapura, sehingga jika kondisi global kondusif maka rupiah akan menjadi lebih menarik dibandingkan dolar Singapura.
Ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%, dan Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga sebanyak dua kali guna mempercepat laku pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, ekonomi Singapura nyaris stagnan di kuartal II-2019, diikuti dengan rendahnya inflasi.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut dara kurs yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Harapan akan adanya perundingan dagang antara Amerika Serikat dengan China memberikan angin segar bagi pasar finansial yang sudah sebulan dibayangi awan gelap eskalasi perang dagang.
Mengutip Reuters Kamis kemarin, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.
Apalagi Presiden AS, Donald Trump, juga merespon positif komentar dari China. Presiden Trump mengungkapkan hari ini akan ada pembicaraan di antara delegasi kedua negara untuk mempersiapkan pertemuan pada bulan depan.
Angin segar dari rencana perundingan dagang AS-China membuat aset-aset berisiko kembali menguat, yang turut mengerek naik Mata Uang Garuda.
Sementara itu, head-to-head kondisi ekonomi Indonesia lebih unggul dari Singapura, sehingga jika kondisi global kondusif maka rupiah akan menjadi lebih menarik dibandingkan dolar Singapura.
Ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%, dan Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga sebanyak dua kali guna mempercepat laku pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, ekonomi Singapura nyaris stagnan di kuartal II-2019, diikuti dengan rendahnya inflasi.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut dara kurs yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.228,31 | 10.248,46 |
BRI | 10.178,12 | 10.315,25 |
Mandiri | 10.219,00 | 10.269,00 |
BNI | 10.210,00 | 10.268,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular