Analisis Teknikal
Direksi Bakal Dirombak, Begini Arah Gerak Saham BNI
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 August 2019 11:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih bertahan bergerak di zona hijau jelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Kabar terkait pergantian di jajaran direksi sempat mencuat yang bisa menjadi sentimen pergerakan harga saham.
Secara tekniknal, saham BBNI cenderung membentuk polak turun (downtrend), hal ini terlihat dari kinerja sahamnya yang masih mengalami koreksi sebesar 12,32% sejak awal tahun.
Dalam jangka menengah, saham tersebut masih dalam tekanan yang terlihat dari posisi harga sahamnya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam dua puluh hari terakhir, atau di bawah garis moving average/MA20 yang berwarna ungu pada grafik.
Namun dalam jangka pendek tren harganya ada kecenderungan naik, hal ini terkonfirmasi dari posisi harganya yang bergerak di atas MA5. Selain itu, terlihat posisi candle grafik bagian bawah yang bergerak lebih tinggi (lower high).
Ada potensi harganya akan naik menguji level penghalang kenaikan harganya (resistance) terdekat yang berada di Rp 7.825/saham. Adapun penghalang penurunan harganya (support) berada di Rp 7.500/saham.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyampaikan akan ada perubahan komisaris dan direksi di BNI.
"[BNI] Kemungkinan ada perubahan pengurus. Direksi dan Komisaris," kata Gatot di Menara BTN, Kamis (29/8/2019).
Menurut Gatot, Komisaris baru BTN Marwanto juga dipindahkan dari BNI sehingga ada posisi kosong dari jajaran Komisaris di BNI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Laba Bersih Melesat, Asing Borong Saham BBNI
Secara tekniknal, saham BBNI cenderung membentuk polak turun (downtrend), hal ini terlihat dari kinerja sahamnya yang masih mengalami koreksi sebesar 12,32% sejak awal tahun.
 Sumber: Refinitiv |
Dalam jangka menengah, saham tersebut masih dalam tekanan yang terlihat dari posisi harga sahamnya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam dua puluh hari terakhir, atau di bawah garis moving average/MA20 yang berwarna ungu pada grafik.
Namun dalam jangka pendek tren harganya ada kecenderungan naik, hal ini terkonfirmasi dari posisi harganya yang bergerak di atas MA5. Selain itu, terlihat posisi candle grafik bagian bawah yang bergerak lebih tinggi (lower high).
Ada potensi harganya akan naik menguji level penghalang kenaikan harganya (resistance) terdekat yang berada di Rp 7.825/saham. Adapun penghalang penurunan harganya (support) berada di Rp 7.500/saham.
"[BNI] Kemungkinan ada perubahan pengurus. Direksi dan Komisaris," kata Gatot di Menara BTN, Kamis (29/8/2019).
Menurut Gatot, Komisaris baru BTN Marwanto juga dipindahkan dari BNI sehingga ada posisi kosong dari jajaran Komisaris di BNI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Laba Bersih Melesat, Asing Borong Saham BBNI
Most Popular