
Pasar Obligasi Diprediksi Naik, Pelaku Pasar Wait & See
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
30 August 2019 09:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor pasar obligasi negara disarankan untuk menunggu (wait & see) di tengah sentimen positif mulai dinginnya perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.
"Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi pergerakan naik dan turun dengan rentang [harga] 35 bps - 60 bps [basis poin]. Lebih dari itu akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pagi ini (30/8/19).
Dia optimistis dengan rencana pertemuan pihak Beijing dan Washington, setelah sejak pekan lalu memanas akibat aksi sepihak AS menaikkan rencana pengenaan tarif impor barang China, yang akhirnya dibalas dengan aksi serupa.
Tidak sampai di situ, awal pekan ini Presiden AS Donald Trump sempat mengeluarkan pernyataan yang berniat menarik seluruh perusahaan yang membangun pabrik dari Negeri Tirai Bambu.
Nico dan tim optimistis terhadap pertemuan tersebut meskipun sekali lagi mengingatkan investor untuk jangan berharap banyak.
Pagi ini, sentimen positif dari mulai terjadinya pembicaraan tentang pertemuan kedua negara telah berdampak pada pasar obligasi pemerintah global yang terlihat mulai melemah.
Kontraksi di pasar keuangan lumrahnya membuat harga obligasi pemerintah dunia menguat karena instrumen itu dianggap lebih aman daripada produk saham, yang biasa disebut ekuitas. Sebaliknya, jika kondisi pasar keuangan kondusif maka harganya akan turun dan mengangkat tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder.
Pagi ini, koreksi mulai terjadi di pasar obligasi negara-negara dunia setelah 3 hari terakhir terjadi penguatan di hampir seluruh pasar.
(irv/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?
"Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi pergerakan naik dan turun dengan rentang [harga] 35 bps - 60 bps [basis poin]. Lebih dari itu akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pagi ini (30/8/19).
Dia optimistis dengan rencana pertemuan pihak Beijing dan Washington, setelah sejak pekan lalu memanas akibat aksi sepihak AS menaikkan rencana pengenaan tarif impor barang China, yang akhirnya dibalas dengan aksi serupa.
Tidak sampai di situ, awal pekan ini Presiden AS Donald Trump sempat mengeluarkan pernyataan yang berniat menarik seluruh perusahaan yang membangun pabrik dari Negeri Tirai Bambu.
Nico dan tim optimistis terhadap pertemuan tersebut meskipun sekali lagi mengingatkan investor untuk jangan berharap banyak.
Pagi ini, sentimen positif dari mulai terjadinya pembicaraan tentang pertemuan kedua negara telah berdampak pada pasar obligasi pemerintah global yang terlihat mulai melemah.
Kontraksi di pasar keuangan lumrahnya membuat harga obligasi pemerintah dunia menguat karena instrumen itu dianggap lebih aman daripada produk saham, yang biasa disebut ekuitas. Sebaliknya, jika kondisi pasar keuangan kondusif maka harganya akan turun dan mengangkat tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder.
Pagi ini, koreksi mulai terjadi di pasar obligasi negara-negara dunia setelah 3 hari terakhir terjadi penguatan di hampir seluruh pasar.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | Previous Spread UST-SUN 10 yr | Current Spread UST 10 yr vs Peers | |||
Negara | Yield 29 Aug'19 (%) | Yield 30 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) | 45.6 | 48.2 |
Brasil | 7.59 | 7.54 | -5.00 | 607.4 | 603 |
China | 3.049 | 3.064 | 1.50 | 153.3 | 155.4 |
Jerman | -0.693 | -0.695 | -0.20 | -220.9 | -220.5 |
Prancis | -0.415 | -0.414 | 0.10 | -193.1 | -192.4 |
Inggris | 0.438 | 0.433 | -0.50 | -107.8 | -107.7 |
India | 6.564 | 6.543 | -2.10 | 504.8 | 503.3 |
Jepang | -0.287 | -0.271 | 1.60 | -180.3 | -178.1 |
Malaysia | 3.31 | 3.313 | 0.30 | 179.4 | 180.3 |
Filipina | 4.373 | 4.385 | 1.20 | 285.7 | 287.5 |
Rusia | 7.19 | 7.17 | -2.00 | 567.4 | 566 |
Singapura | 1.702 | 1.721 | 1.90 | 18.6 | 21.1 |
Thailand | 1.45 | 1.46 | 1.00 | -6.6 | -5 |
Amerika Serikat | 1.516 | 1.51 | -0.60 | 0 | 0 |
Afrika Selatan | 8.175 | 8.195 | 2.00 | 665.9 | 668.5 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?
Most Popular