Emas Dunia, Antam & Koin Dinar Siap-Siap Melesat Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 August 2019 06:15
Emas Dunia, Antam & Koin Dinar Siap-Siap Melesat Lagi
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia masih dalam tren menguat meskipun pada perdagangan tadi malam sempat terkoreksi ke level harga US$ 1.535/troy ons dari setelah sehari sebelumnya, Selasa (27/08/2019) sempat sentuh harga US$ 1.554/troy ons.

Isu resesi di AS kembali muncul, ini membuat harga emas sempat naik kencang namun mulai melandai karena kenaikan harga yang sudah terlalu tinggi.

Ketakutan akan resesi kembali muncul setelah imbal hasil (yield) obligasi atau Treasury AS kembali mengalami inversi.

Inversi terjadi antara yield Treasury Tenor 2 tahun dengan 10 tahun. Artinya, yield tenor pendek lebih tinggi dibandingkan tenor panjang yang menandakan investor melihat ada risiko yang lebih besar dalam jangka pendek.

Data dari Credit Suisse menunjukkan sejak 1978 terjadi lima kali inversi yield obligasi pemerintah AS tenor dua tahun dan 10 tahun. Semuanya menjadi awal terjadinya resesi. Rata-rata resesi akan terjadi 22 bulan setelah inversi.

Pada pukul 22:10 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.535,62/troy ons, berdasarkan data investing.com. 

Secara teknikal, pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan atas MA 125 hari (garis hijau).

Foto: Putu/CNBC Indonesia


Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif dan bergerak naik, histogram kembali mendekati wilayah positif, memberikan gambaran emas mulai mendapat momentum penguatan kembali.

Foto: Putu/CNBC Indonesia


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di bawah MA 8, MA 21, tetapi di atas MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

Emas saat ini bergerak di dekat US$ 1.535/troy ons, yang menjadi support terdekat. Penembusan di bawah level tersebut akan membawa emas turun ke area US$ 1.530/troy ons. Support (tahanan bawah) selanjutnya berada di level US$ 1.526/troy ons.

Di sisi lain, selama bertahan di atas US$ 1.535/troy ons, emas berpotensi kembali naik ke level US$ 1.539/troy ons. Penembusan di atas level tersebut akan membawa emas menguji kembali ke area US$ 1.544/troy ons.

Peluang ke area US$ 1.550/troy ons menjadi terbuka jika emas mampu menembus US$ 1.544/troy ons. 

Ketakuatan resesi ekonomi AS tersebut memang nyata. Kondisi perekonomian global memang sedang melambat di tahun ini, penyebab utamanya adalah perang dagang antara AS dengan China. Kini perang dagang kedua negara kembali tereskalasi dan laju perekonomian berpotensi semakin melambat.

Kedua negara akan mengenakan tarif impor baru pada 1 September nanti. AS akan mengenakan tarif impor sebesar 15% tahap pertama untuk produk dari China dengan total nilai US$ 300 miliar. Sementara, China mengenakan tarif impor kisaran 5%-10% untuk produk dari AS dengan total nilai US% 75 miliar.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ada penundaan berlakunya tarif impor tersebut. Sebelumnya di awal pekan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan China menginginkan perundingan dimulai lagi dan kedua negara akan memulai pembicaraan dengan serius.

"China menghubungi para negosiator dagang kita tadi malam dan mengatakan "mari kembali berunding", jadi kita akan kembali bernegosiasi dan saya pikir mereka akan melakukan sesuatu. (Ekonomi) mereka telah terpukul hebat tapi mereka paham ini perundingan ini hal yang benar untuk dilakukan dan saya memberikan rasa hormat untuk itu" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.

Namun, nyatanya pihak China membantah hal tersebut. "Saya belum mendengar kejadian terkait dua sambungan telepon yang disebut oleh pihak AS pada akhir pekan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International.

Pasar kini dipenuhi ketidakpastian apakah akan ada perundingan dagang antara kedua negara dalam waktu dekat, Satu hal yang pasti, emas selalu diuntungkan jika ada ketidakpastian.

Selain Emas, Investasi di Mata Uang Ini Juga Bisa Cuan

[Gambas:Video CNBC]

Sementara itu, harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 5.500 (0,77%) menjadi Rp 723.000/gram pada perdagangan Rabu ini (28/8/2019), dari Rp 717.500/gram kemarin. Level tersebut sedikit lagi mendekati rekor sebelumnya Rp 725.000/gram yang terjadi Senin lalu.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 72,3 juta dari harga kemarin Rp 71,75 juta per batang.

Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik kemarin karena kecemasan pasar yang meningkat terkait dengan ketidakjelasan dari perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.


Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Tak mau ketinggalan, Koin Dinar yang dikenal sebagai alat perdagangan resmi yang paling stabil dan sesuai syariah sejak berabad-abad lamanya.

Selain itu dapat juga digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi/simpanan, dan mahar. Ternyata dalam dua bulan terakhir harga koin dinar naik cukup signifikan.

Sebagai alat investasi, koin dinar sepertinya sedang bersinar dalam dua bulan terakhir. Harganya mencatat kenaikan yang cukup signifikan.


Pada 25 Juni lalu harga koin 1 dinar dengan kemurnian Au 91,7% di Butik Logam Mulia PT Antam Tbk. senilai Rp 2.676.049. Sementara pada hari ini dihargai Rp 2.906.343, ini berarti dalam satu bulan naik Rp 230.294 atau menguat 8,61%. 1 koin dinar ini memiliki berat 4,25 gram. 

Berbahan dasar emas, harga koin dinar tentunya mengikuti pergerakan emas dunia yang terus mencetak rekor tertinggi tahun ini di bulan Agustus. Pada Senin awal pekan ini, harga emas dunia di pasar spot US$ 1.554/troy ons, menjadi rekor tertinggi di tahun ini.

Jika melihat pergerakan sejak 25 Juni hingga 27 Agustus kemarin, harga emas dunia sudah naik sekitar US$ 119/troy ons atau 8,4%. Persentase kenaikan emas dunia tersebut tidak jauh berbeda dengan koin dinar yakni 8,61%.

Selain koin 1 dinar, PT Antam Tbk. juga menjual koin ¼ dinar seharga Rp 769.586 pada hari ini atau naik 12,84% dibandingkan harga pada 25 Juni Rp 682.005. PT Antam Tbk juga menjual koin ½ dinar, 2 dinar, dan 4 dinar.


Harga emas dunia kini masih dalam tren naik akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang berlarut-larut, bahkan kembali tereskalasi sejak awal Agustus. Belum lagi muncul isu resesi di AS, yang semakin membuat harga emas bergerak naik. Hal ini tentunya membuka peluang koin dinar kedepannya semakin bersinar.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular