Ulasan Teknikal IHSG

IHSG Anjlok Akibat AS-China, Waspadai Pelemahan Lanjutan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 August 2019 19:04
IHSG mengawali pekan dengan melemah 0,66% ke 6.214, Senin (26/08/2019), terseret eskalasi peningkatan perang dagang antara AS & China
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan melemah 0,66% ke level 6.214, Senin (26/08/2019). IHSG terseret melemah akibat eskalasi peningkatan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Pelemahan IHSG sudah terihat ketika dibuka anjlok 1%, karena China meluncurkan tarif baru untuk barang-barang AS pada Jumat (23/08/2019) senilai US$ 75 miliar. Tarif tersebut berkisar antara 5% dan 10% dan akan diterapkan dalam dua tahap, yakni pada 1 September dan 15 Desember.

Gayung pun bersambut, Presiden AS Donald Trump 'mengumumkan' melalui Twitter bahwa Negeri Sam akan mengumumkan kenaikan bea masuk dari 25% menjadi 30% bagi impor produk China senilai US$ 250 miliar. Selain itu, Trump juga akan mengeksekusi bea masuk baru bagi importasi produk-produk China senilai US$ 300 miliar dengan tarif 15%.

Tidak cuma perang dagang, perang investasi pun mulai terjadi. Trump meminta perusahaan-perusahaan AS menutup pabrik di China. "Perusahaan AS diminta untuk segera mencari alternatif, termasuk membawanya pulang ke rumah dan membuat produk di AS. Kita tidak butuh China dan, jujur saja, akan lebih baik tanpa mereka," cuit Trump di Twitter. 

Bukan hanya IHSG yang merana, bursa utama di Asia bahkan terpapar penurunan lebih parah. Indeks Nikkei 225 ditutup turun 2,17%, Indeks Hang Seng negatif 1,91%, Indeks Shanghai terkoreksi 1,17%, dan indeks Straits times turun 1,45%.

Pada akhir sesi II, IHSG mampu menipiskan pelemahan dengan level tertingginya tercapai jelang penutupan di 6.230 pada pukul 15:50. Penyebabnya adalah pernyataan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He yang mengatakan bahwa Beijing masih mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan Washington.

"Kami siap untuk menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan kerja sama dengan sikap yang tenang, berkebalikan dengan meningkatkan eskalasi perang dagang. Kami meyakini bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS, dan seluruh dunia," tuturnya, seperti diberitakan Reuters.

China, lanjutnya, menyambut perusahaan di seluruh dunia, termasuk AS, untuk berinvestasi. "Kami akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang baik, melindungi hak atas kekayaan intelektual, mendukung pengembangan industri pintar, dan melindungi rantai pasok," papar Liu.

Secara teknikal, IHSG memberikan tanda cenderung berfluktuatif cenderung melemah. Hal ini terlihat dari pola lilin putih (white candle) yang disertai ekor baik di atas maupun di bawah.

Secara momentum, ruang penguatan maupun pelemahannya masih masih terbuka mengingat IHSG bergerak di area netral menurut indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur kejenuhan pergerakan.
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular