
Analisis Teknikal
Lolos dari Lubang Jarum, IHSG Akhirnya Ditutup Hijau
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 August 2019 18:37

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu ditutup menguat sebesar 0,26% ke level 6.255, Jumat (23/08/2019). Efek dari penurunan suku bunga acuan BI 7 Day RR sebanyak 25 basis poin (bps) oleh Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5% cukup ampuh mengerek IHSG ke zona hijau.
IHSG memulai perdagangan dengan pelemahan 0,18%, terimbas aksi jual yang terjadi kemarin. Pelan namun pasti IHSG terkerek naik berkat penguatan pada sektor aneka industri, sektor konsumer dan sektor industri dasar.
Hingga penutupan sesi I, koreksi pada IHSG hanya tersisa 0,07% ke level 6.234. Memasuki sesi II, IHSG cenderung bergerak ke arah penguatan mengikuti bursa-bursa saham utama Asia.
Akhirnya IHSG mampu melenggang ke zona hijau karena aksi beli investor lokal serta investor asing yang mengerem aksi jual sahamnya. Investor asing hari ini hanya membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 124 miliar di pasar reguler, jauh lebih kecil dari net sell kemarin yang mencapai Rp 239 miliar di pasar yang sama.
Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal menguat seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle) yang menggambarkan tekanan beli yang lebih besar.
Secara momentum, ruang penguatannya masih masih terbuka, mengingat level jenuh belinya (overbought) masih cukup jauh, berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
IHSG memulai perdagangan dengan pelemahan 0,18%, terimbas aksi jual yang terjadi kemarin. Pelan namun pasti IHSG terkerek naik berkat penguatan pada sektor aneka industri, sektor konsumer dan sektor industri dasar.
Hingga penutupan sesi I, koreksi pada IHSG hanya tersisa 0,07% ke level 6.234. Memasuki sesi II, IHSG cenderung bergerak ke arah penguatan mengikuti bursa-bursa saham utama Asia.
Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal menguat seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle) yang menggambarkan tekanan beli yang lebih besar.
Secara momentum, ruang penguatannya masih masih terbuka, mengingat level jenuh belinya (overbought) masih cukup jauh, berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan.
![]() |
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular