Jasa Marga Cari Utangan Rp 2 T Lewat Obligasi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 August 2019 12:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sedang mengkaji rencana penerbitan obligasi korporasi dengan nilai emisi Rp 1- Rp 2 triliun. Dipilihnya intsrumen obligasi dinilai lebih tepat sejalan dengan tren penurunan bunga acuan Bank Indonesia.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menjelaskan, penerbitan obligasi merupakan salah satu alternatif perseroan menghimpun pendanaan selain dari pinjaman bank dan sekuritisasi aset yang juga disiapkan tahun ini.
Donny menyebut, Jasa Marga masih menunggu waktu yang tepat untuk penerbitan obligasi sampai akhir tahun ini. Tingkat bunga obligasi ini diperkirakan mencapai 8%-9,5% dengan tenor jangka panjang.
Dana hasil dari obligasi ini akan dipakai untuk mendukung proyek pengembangan jalan tol baru yang sudah ada di pipeline serta tol yang masih dalam tahap konstruksi.
"Market sekarang cenderung turun, jadi kami tunggu waktu yang tepat karena kalau keluar sekarang dengan jangka panjang serapan belum optimum," kata Donny Arsal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Dia menambahkan, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,5 triliun. Sumber pendanaan itu 25% di antaranya bersumber dari penerbitan obligasi.
"Sebenarnya masih bisa menggunakan dana perbankan tapi kami akan ganti menjadi obligasi Rp 1 triliun - Rp 2 triliun karena lebih efisien," pungkasnya.
(dru) Next Article Jasa Marga Tawarkan Obligasi dengan Pokok Rp 2 Triliun
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menjelaskan, penerbitan obligasi merupakan salah satu alternatif perseroan menghimpun pendanaan selain dari pinjaman bank dan sekuritisasi aset yang juga disiapkan tahun ini.
Donny menyebut, Jasa Marga masih menunggu waktu yang tepat untuk penerbitan obligasi sampai akhir tahun ini. Tingkat bunga obligasi ini diperkirakan mencapai 8%-9,5% dengan tenor jangka panjang.
"Market sekarang cenderung turun, jadi kami tunggu waktu yang tepat karena kalau keluar sekarang dengan jangka panjang serapan belum optimum," kata Donny Arsal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Dia menambahkan, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,5 triliun. Sumber pendanaan itu 25% di antaranya bersumber dari penerbitan obligasi.
"Sebenarnya masih bisa menggunakan dana perbankan tapi kami akan ganti menjadi obligasi Rp 1 triliun - Rp 2 triliun karena lebih efisien," pungkasnya.
(dru) Next Article Jasa Marga Tawarkan Obligasi dengan Pokok Rp 2 Triliun
Most Popular