Ulasan Teknikal IHSG

Hampir Merah Sepekan, IHSG Ditutup Hijau di Ujung

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 August 2019 17:41
Meski lebih banyak ditutup pada zona merah minggu ini, secara akumulatif IHSG masih membukukan kenaikan sebesar 0,07%.
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada penghujung perdagangan pekan ini dengan terapresiasi 0,46% pada level 6.286. Meski lebih banyak ditutup pada zona merah minggu ini, secara akumulatif IHSG masih membukukan kenaikan sebesar 0,07%.

IHSG mampu dibuka menguat sebesar 0,11% melanjutkan tren penguatan yang terjadi pada akhir sesi II perdagangan kamis kemarin. Selain itu, penguatan pada bursa-bursa Wall Street menjadi katalis bagi bursa utama di Asia termasuk bursa di dalam negeri.

Setelah itu, IHSG cenderung turun dan masuk ke zona merah dengan pelemahan terdalamnya sebesar 0,35% yang terjadi pada pukul 09:27 WIB dikarenakan adanya sentimen negatif dari rilis data yang di bawah ekspektasi dari sejumlah negara di Asia dengan perekonomian cukup besar seperti China dan Jepang.

Di China, harga rumah baru rata-rata naik 9,7% YoY pada Juli. Melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 10,3% YoY dan menjadi laju paling lemah sejak Desember 2018. Kemudian dari Jepang, output industri pada Juni turun 3,8% YoY pada Juni, lebih dalam ketimbang bulan sebelumnya yaitu minus 2,1% YoY. Secara bulanan, output industrial turun 3,3%, memburuk dibandingkan Mei yang naik 2%.

Namun sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) nampaknya lebih mendominasi di mana inversi yield pada obligasi pemerintah AS bertenor 2 dan 10 tahun sudah tidak terjadi lagi, sehingga IHSG sesi I berhasil ditutup menguat sebesar 0,34% ke level 6.278,81.

Pada sesi II, IHSG mampu mempertahankan penguatannya bahkan sedikit menguat dan tutup pada zona hijau. Adanya pidato dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2019) mengenai Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2020 beserta Nota Keuangannya yang dinilai positif pelaku pasar.

Secara teknikal, IHSG berakhir dengan sinyal penguatan atau cenderung bullish seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle).

Penguatan tersebut membuat IHSG kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir, atau pada garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau), sehingga arahnya terlihat cenderung menguat secara jangka pendek.

Secara momentum, IHSG diasosiasikan cenderung menguat, dikarenakan belum menyentuh wilayah jenuh belinya atau overbought (garis ungu) pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur fluktuasi pergerakan pasar.
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular