Tersengat Bara Perang Dagang, Bursa Asia Berguguran

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 August 2019 09:16
Bursa saham utama Benua Kuning berguguran pada hari ini.
Foto: Bursa Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Benua Kuning berguguran pada hari ini, Jumat (16/8/2019). Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melemah 0,12%, indeks Shanghai turun tipis 0,03%, indeks Hang Seng juga jatuh 0,48%, indeks Straits Times ambruk 1,06%, dan indeks Kospi berkurang 0,81%.

Memanasnya perang dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Kemarin sore (15/8/2019), Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa pihaknya harus mengambil langkah balasan guna merespons rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan bea masuk senilai 10% bagi produk impor asal China yang hingga kini belum terdampak perang dagang.


Itikat baik dari AS ternyata tak digubris oleh China. Seperti yang diketahui, pada hari Selasa (13/8/2019) Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus beberapa produk dari daftar produk impor asal China yang akan dikenakan bea masuk baru pada awal bulan depan.

Kantor Perwakilan Dagang AS dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa keputusan ini dilandasi oleh alasan "kesehatan, keselamatan, keamanan nasional, dan faktor-faktor lainnya", dilansir dari CNBC International.

Lebih lanjut, pengenaan bea masuk baru senilai 10% untuk berbagai produk lainnya yang sejatinya akan mulai berlaku efektif pada awal September diputuskan ditunda hingga 15 Desember. Produk-produk yang akan ditunda pengenaan bea masuknya mencakup ponsel selular, laptop, konsol video game, dan monitor komputer.

Sejatinya, China kemudian mengeluarkan pernyataan yang relatif adem. Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan optimisme bahwa kedua belah pihak bisa menemukan solusi untuk perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung begitu lama.

"Dengan dasar kesetaraan dan rasa saling menghormati, kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan melalui dialog dan konsultasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dilansir dari CNBC International.

Namun, pelaku pasar sudah dibuat kelewat takut bahwa China akan segera meluncurkan serangan balasan terhadap AS.

Pada pukul 15:30 WB, pembacaan kedua atas angka pertumbuhan ekonomi Hong Kong periode kuartal II-2019 akan dirilis.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular