Ulasan Teknikal IHSG

Kondisi Global Memanas, IHSG Perlihatkan Sinyal Koreksi Besok

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 August 2019 19:36
Memasuki hari kedua pekan ini, IHSG kembali terkoreksi 0,63% ke 6.210, Selasa (13/08/2019). Koreksi masih berpeluang berlanjut.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta,CNBC Indonesia - Memasuki hari kedua pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi 0,63% ke level 6.210, Selasa (13/08/2019). Tidak hanya bursa dalam negeri yang terkoreksi, bursa bursa-bursa Asia pun demikian karena kondisi geopolitik global yang sedang kurang mendukung.

Bursa Hang Seng hari ini anjlok terdalam, hingga 2,1%, karena gelombang aksi massa anti ekstradisi yang masih berlangsung. Kemarin bahkan bandara internasional Hong Kong membatalkan seluruh penerbangan pesawat karena diduduki massa dan baru dibuka hari ini pukul 06:00 pagi tadi waktu setempat.

Sementara dari Argentina, mata uang peso anjlok 15% hingga pukul 17:45 WIB dipicu kecemasan tidak terpilihnya kembali sang petahana presiden Mauricio Macri dalam Pemilu. Kandidat oposisi Alberto Fernandez meraih 47,1% meninggalkan Macri yang hanya meraih 32% suara, mengindikasikan rRakyat Argentina menolak program pengetatan fiskal Macri.

Sejak tahun lalu, Argentina melakukan reformasi fiskal dengan memangkas berbagai pos seperti subsidi agar Argentina bisa keluar dari jeratan krisis, atas saran dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Karena kondisi global yang terus memanas, pelaku pasar di Asia termasuk di dalam negeri melepas instrumen investasi berisiko seperti saham. Investor asing hari ini melepas sahamnya dengan nilai jual bersih (net sell) Rp 689 miliar. Jika ditambah dengan transaksi di pasar negosiasi dan tunai, angka jual bersihnya bahkan mencapai Rp 1,03 triliun.

Secara teknikal, sinyal-sinyal koreksi masih terlihat hari ini, seiring terbentuknya kembali pola lilin hitam (black candle) pada grafik candlestick.

Ada potensi IHSG kembali terkoreksi, melihat dari posisinya yang mulai nyaman bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir atau garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau).

Secara momentum, IHSG bergerak cenderung menurun berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), menuju level jenuh jualnya atau oversold level yang berwarna biru dibawah grafik.
Karena Kondisi Global Yang Memanas, IHSG Beri Sinyal KoreksiSumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular