CPO Makin Tertekan, Semester I-2019 Laba AALI Anjlok 94%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 July 2019 13:09
Pemasukan AALI turun besar kemungkinan juga disebabkan oleh turunnya harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) global.
Foto: RUPS Tahunan Astra Agro Lestari (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kembali membukukan kinerja keuangan yang kurang memuaskan pada semester pertama tahun ini.

Hingga akhir Juni 2019, total pemasukan perusahaan turun 5,49% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 8,53 triliun, dari sebelumnya Rp 9,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Jika ditilik lebih detil, penurunan paling besar dicatatkan oleh segmen usaha inti sawit dan turunannya yang anjlok 29,97% YoY menjadi Rp 706,65 miliar. Kemudian, segmen usaha yang menyumbang kontribusi paling besar (90,69%), yaitu minyak sawit mentah (dan turunannya) juga mencatatkan kontraksi 2,32% YoY menjadi Rp 7,73 triliun.

Sementara itu, pemasukan AALI turun besar kemungkinan juga disebabkan oleh turunnya harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) global.

Berdasarkan data harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives Exchange yang dihimpun Refinitiv, pada semester 2019, harga CPO membukukan penurunan 8,02%.

Lebih lanjut, kinerja keuangan perusahaan semakin tertekan meski pendapatan turun, pos beban utama tetap merangkak naik, diantaranya pos beban pokok penjualan (dan pendapatan), beban penjualan, beban keuangan, dan kerugian dari selisih mata uang asing.

Pada semester I-2019, beban pokok penjualan tumbuh 5,8% YoY menjadi Rp 7,8 triliun dikarenakan peningkatan biaya penggunaan bahan baku & pengolahan, serta biaya penyusutan.

Kenaikan pos beban pokok pendapatan mengakibatkan laba kotor AALI anjlok hingga 55,84% menjadi hanya Rp 729,16 miliar, dari sebelumnya Rp 1,65 triliun di semester pertama tahun lalu.

Kemudian, pada periode yang sama, beban penjualan dan beban keuangan juga membukukan pertumbuhan positif.

Per akhir Juni 2019, beban penjualan AALI naik 28,38% YoY menjadi Rp 227,91 miliar. Sedangkan beban keuangan perusahaan naik 53,82% YoY menjadi Rp 158,46 miliar.

Selain itu, perusahaan yang awalnya mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 64,72 miliar di semester I-2018, kali ini justru membukukan kerugian atas selisih kurs mencapai Rp 28,81 miliar.

Peningkatan pada pos beban tersebut, menyebabkan laba bersih perusahaan terjun bebas dengan mencatatkan penurunan hingga 94,24% YoY menjadi Rp 43,72 miliar dari Rp 783,91 miliar. Alhasil, AALI hanya mampu mencatatkan marjin bersih sebesar 0,51%, dari sebelumnya sebesar 8,69%.

Lebih lanjut, rilis kinerja keuangan yang mengecewakan memicu investor untuk melepas saham AALI, dimana pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (30/7/2019) harga saham perusahaan melemah 0,25% menjadi Rp 10.075/unit saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article AALI Bagikan Dividen 2018 Rp 648 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular