ECB Tahan Suku Bunga, Wall Street ke Zona Merah di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 July 2019 21:08
Bursa AS dibuka menghijau Kamis (25/7/2019) sebelum kemudian terpelanting di tengah kaburnya ekspektasi stimulus besar-besaran dari ECB
Foto: REUTERS/Stephen Yang
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada Kamis (25/7/2019) sebelum kemudian terpelanting kian dalam setelah investor mencerna rilis kinerja emiten di Wall Street di tengah kian kaburnya ekspektasi stimulus besar-besaran dari European Central Bank (ECB).

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah hanya 3 poin pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) sebelum kemudian terpelanting hingga 139 poin (0,5%) ke 27.131,25 selang 25 menit kemudian.

Saham Facebook sempat menguat 0,9% setelah melaporkan capaian laba bersih dan pendapatan yang melampaui ekspektasi analis. Rerata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU) berada di angka US$7,05, atau di atas estimasi FactSet pada US$6,87.

Sementara itu, indeks S&P 500 tertekan 0,5% (15 poin) ke 3.004,19 dan indeks Nasdaq Composite tertekan 0,8% (66 poin) ke 8.255,48. Saham Ford longsor hingga 6% setelah laba bersihnya jatuh di bawah estimasi analis dan target 2019 mengecewakan para investor.

Sekitar sepertiga emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartal II-2019. FactSet mencatat 75% di antaranya telah melaporkan laba bersih yang lebih baik dari ekspektasi pasar. 

Alphabet, Amazon, Intel, Starbucks dan Mattel dijadwalkan melaporkan kinerja keuangannya setelah penutupan bursa pada Kamis ini. Wall Street juga kurang senang dengan komentar Presiden ECB Mario Draghi menjelang rapat gubernur Federal Reserve pekan depan. 

Draghi mengatakan tidak ada risiko signifikan perihal resesi di kawasan, yang diartikan oleh para pelaku pasar global bahwa ekspektasi stimulus besar-besaran bakal kian kabur. Bank sentral Eropa tersebut juga mempertahankan suku bunga acuannya flat.

"Ini jelas persiapan untuk panggung yang akan kita lihat pekan depan dari Federal Reserve. Kita berada di lingkungan di mana bank sentral sedang berpacu," ujar Head of U.S. rates AmeriVet Securities Gregory Faranello, sebagaimana dikutip CNBC International.

The Fed dijadwalkan menggelar rapat penentuan kebijakan moneternya pada 30-31 Juli di mana pasar mengekspektasikan akan ada pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) untuk menstimulasi perekonomian AS dan dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular