
Laba Boeing, Caterpillar Biasa Saja, Bursa Futures AS Loyo
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
24 July 2019 19:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham kontrak futures Wall Street memerah setelah rilis kinerja keuangan yang mengecewakan dari perusahaan besar seperti Boeing, Caterpillar, dan Deustche Bank.
Pada pukul 19:08 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi melemah masing-masing 107,19 poin dan 7,177 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq diimplikasi turun 18,06 poin.
Harga saham Boeing terkoreksi 2,48% pada perdagangan premarket setelah perusahaan mencatat rapor merah dengan kerugian per lembar saham sebesar US$ 5,82. Jauh di bawah konsensus pasar yang memproyeksi laba bersih per saham senilai US$ 1,87, dikutip CNBC International.
Besar kemungkinan keputusan manajemen Boeing untuk mengeluarkan biaya sebesar US$ 4,9 miliar pada kuartal II-2019 adalah momok dari kerugian yang dialami perusahaan. Untuk diketahui biaya tersebut adalah kompensasi atas musibah dan kasus yang melanda pesawat jenis 737 Max.
Selain itu, salah satu perusahaan kontraktor Caterpillar juga gagal memenuhi ekspektasi analis. Laba per saham yang dicatatkan per akhir Juni tercatat hanya US$ 2,83 di bawah konsensus pasar yang sebesar US$ 3,11.
Deutsche Bank juga mencatatkan kerugian yang lebih besar dari ekspektasi pasar. Pada kuartal II-2019, perusahaan membukukan kerugian sebesar US$3,51 miliar, jauh lebih dalam dari proyeksi analis yang ada di US$ 1,89 miliar, dilansir CNBC International.
Di lain pihak, sentimen lainnya yang meningkatkan kecemasan investor setelah Departemen Kehakiman AS (Department of Justice/DOJ) pada hari Selasa (237/2019) waktu setempat mengatakan mereka sedang meninjau praktik monopoli (antitrust) dari perusahaan teknologi raksasa, dilansir CNBC International.
Meskipun belum ada nama perusahaan yang disampaikan, investor menduga perusahaan teknologi yang dimaksud termasuk Facebook, Amazon, dan Alphabet (induk usaha Google). Pasalnya DOJ dikatakan akan mengevaluasi praktik layanan pencarian internet, media sosial dan layanan ritel.
Pada perdagangan premarket saham Facebook anjlok 1,09%, saham Amazon terkoreksi 0,82%, dan Alphabet justru naik 0,8%.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data sebagai berikut:
1. Indeks PMI sektor manufaktur dan jasa versi Markit pada pukul 20:45 WIB
2. Penjualan rumah baru bulan Juni pada pukul 21:00 WIB
3. Jumlah persediaan minyak mentah pekan lalu pada pukul 21:30 WIB
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Pada pukul 19:08 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi melemah masing-masing 107,19 poin dan 7,177 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq diimplikasi turun 18,06 poin.
Harga saham Boeing terkoreksi 2,48% pada perdagangan premarket setelah perusahaan mencatat rapor merah dengan kerugian per lembar saham sebesar US$ 5,82. Jauh di bawah konsensus pasar yang memproyeksi laba bersih per saham senilai US$ 1,87, dikutip CNBC International.
Selain itu, salah satu perusahaan kontraktor Caterpillar juga gagal memenuhi ekspektasi analis. Laba per saham yang dicatatkan per akhir Juni tercatat hanya US$ 2,83 di bawah konsensus pasar yang sebesar US$ 3,11.
Deutsche Bank juga mencatatkan kerugian yang lebih besar dari ekspektasi pasar. Pada kuartal II-2019, perusahaan membukukan kerugian sebesar US$3,51 miliar, jauh lebih dalam dari proyeksi analis yang ada di US$ 1,89 miliar, dilansir CNBC International.
Di lain pihak, sentimen lainnya yang meningkatkan kecemasan investor setelah Departemen Kehakiman AS (Department of Justice/DOJ) pada hari Selasa (237/2019) waktu setempat mengatakan mereka sedang meninjau praktik monopoli (antitrust) dari perusahaan teknologi raksasa, dilansir CNBC International.
Meskipun belum ada nama perusahaan yang disampaikan, investor menduga perusahaan teknologi yang dimaksud termasuk Facebook, Amazon, dan Alphabet (induk usaha Google). Pasalnya DOJ dikatakan akan mengevaluasi praktik layanan pencarian internet, media sosial dan layanan ritel.
Pada perdagangan premarket saham Facebook anjlok 1,09%, saham Amazon terkoreksi 0,82%, dan Alphabet justru naik 0,8%.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data sebagai berikut:
1. Indeks PMI sektor manufaktur dan jasa versi Markit pada pukul 20:45 WIB
2. Penjualan rumah baru bulan Juni pada pukul 21:00 WIB
3. Jumlah persediaan minyak mentah pekan lalu pada pukul 21:30 WIB
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular