Menanti Kinerja Saham Blue Chips, Bursa Futures AS Menguat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 July 2019 19:39
Kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi menguat 44,8 poin dan 6,59 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq naik 25,35 poin.
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama Wall Street berpeluang dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini Senin (22/7/2019) karena bursa saham kontrak futures AS kompak berada di zona hijau.

Penguatan tersebut seiring dengan tingginya ekspektasi pelaku pasar atas kinerja keuangan perusahaan Amerika Serikat kuartal II lalu. Sentimen ini berhasil menutupi kekecewaan investor karena Bank Sentral AS/The Fed kemungkinan besar tidak akan terlalu agresif dalam memberikan stimulus moneter.

Pada pukul 18:32 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi menguat masing-masing 44,8 poin dan 6,59 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq diimplikasi naik 25,35 poin.

Lebih dari seperempat emiten yang terdaftar dalam S&P 500 akan melaporkan kinerja keuangan mereka, termasuk di dalamnya emiten-emiten raksasa seperti Facebook, Alphabet, Amazon, McDonald's hingga Boeing.

Investor memiliki harapan tinggi karena dari 15% atau sekitar 76 emiten yang terdaftar di S&P 500, sebagian besar berhasil mengungguli eskpektasi pasar.

Berdasarkan data FactSet dari emiten yang telah merilis laporan kinerjanya, 78,5% membukukan total pendapatan yang lebih tinggi dari konsensus pasar. Sedangkan 67% berhasil mencatat laba di atas ekspektasi analis, seperti dilansir dari CNBC International.

Lebih lanjut, akhir pekan lalu, sentimen besar yang menyelimuti bursa saham Wall Street adalah harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin).

Namun laporan dari Wall Street Journal pada Jumat (19/7/2019) menulis bahwa penurunan federal funds rate (FFR) sebesar 25 bps punya peluang lebih besar, dimana hal ini tercermin dari beberapa komentar anggota senior The Fed, dilansir CNBC International.

Hingga berita dimuat, situs CME Fedwatch mencatat probabilitas pemotongan FFR 50 bps sebesar 24,5% dan peluang pemangkasan 25 bps sebanyak 75,5%.

Di lain pihak ada kabar terbaru dari perkembangan dialog dagang AS dan China. Media milik pemerintah Negeri Tiongkok, Xinhua News Agency, mengabarkan bahwa perusahaan-perusahaan China tengah dalam proses untuk melakukan pembelian atas produk pertanian asal AS dalam jumlah besar, dilansir dalam Reuters.

Mengutip beberapa sumber, Xinhua menyebut bahwa perusahaan-perusahaan China telah mengajukan permintaan kepada eksportir asal AS. Selain itu perusahaan-perusahaan tersebut juga telah mengajukan permohonan kepada pemerintah Negeri Panda agar dibebaskan dari bea masuk tambahan yang harus mereka tanggung karena tensi perang dagang.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular