Ulasan Teknikal IHSG

Investor Asing Net Sell Hari Ini, Waspadai Penurunan Besok

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 July 2019 17:48
IHSG ditutup menguat 0,14% ke 6.403 pada Kamis (18/7/2019) di tengah koreksi bursa-bursa Asia.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,14% ke level 6.403, Kamis (18/7/2019). IHSG mampu ditutup zona hijau di tengah kondisi bursa-bursa Asia yang memerah.

Indeks Nikkei jatuh 1,97%, indeks Shanghai turun 1,04%, indeks Hang Seng melemah 0,46%, indeks Straits Times terkoreksi 0,11%, dan indeks Kospi berkurang 0,31%.

Sepanjang hari, IHSG bergerak di dua zona yakni merah dan hijau, pada penutupan sesi I IHSG bahkan hanya mengalami penurunan sangat tipis hanya sebesar 0,02% ke level 6.393. Hal ini disebabkan pelaku pasar masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga.

Akhirnya BI mengumumkan kebijakan suku bunganya pada pukul 14:00 WIB. Hasil tersebut sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan akan terjadi penurunan BI 7 Day RR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Selepas pengumuman tersebut, bursa bergerak cenderung menghijau karena aksi borong investor lokal. Perdagangan berlangsung sangat meriah dengan mencatatkan Rp 10,3 triliun rupiah. Aksi ini mengimbangi investor asing yang sedang memilih melepas saham miliknya.

Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) Rp 510 miliar di pasar reguler. Tiga saham yang banyak dijual asing adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 292 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 77 miliar), dan PT Bank Central asia Tbk/BBCA (Rp 54 miliar).

Asing melakukan penjualan saham karena melihat kondisi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang kembali memanas. Dilansir dari Wall Street Journal bahwa kemajuan hubungan dagang antara AS dengan China terhenti karena masalah pembatasan pada Huawei.

Trump pada Selasa waktu setempat, mengatakan kedua negara "masih memiliki jalan yang panjang" dalam negosiasi dagang dengan China. Trump bahkan menambahkan bahwa AS dapat menerapkan tarif tambahan pada barang-barang China senilai US$ 325 miliar.

Secara teknikal, IHSG masih pada jalur kenaikan jangka pendek. Pola lilin putih pendek (short white candle) dengan ekor pendek yang terbentuk pada grafik candlestick menggambarkan kontinuitas pergerakan IHSG atas tren tersebut.
Suku Bunga BI Turun, IHSG Masih Dibayangi PenurunanSumber: Refinitiv
Meski demikian IHSG menunjukkan potensi koreksi berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI). Dikarenakan tren jangka pendeknya yang cenderung turun.

Selain itu, penguatan IHSG pada hari ini belum mampu melewati rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average/MA-5) yang diwakilkan garis berwarna hijau.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular