AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 July 2019 17:31
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Straits Times menguat 0,36%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,45%.

Hubungan antara AS dengan China di bidang perdagangan yang tampak kian mesra saja sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Kini, ada kemungkinan yang besar bahwa delegasi AS akan bertolak ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang.

Opsi tersebut mengemuka menyusul pernyataan dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Berbicara di Gedung Putih dalam sesi briefing dengan reporter pada hari Senin (15/7/2019), Mnuchin mengatakan bahwa negosiasi tatap muka di Beijing mungkin terjadi jika perbincangan melalui sambungan telepon yang akan digelar pada minggu ini berlangsung produktif.

"Kami berencana menggelar perbincangan tingkat tinggi melalui sambungan telepon pada pekan ini dan jika kami membuat kemajuan yang signifikan, saya rasa ada peluang yang besar bahwa nantinya kami (Mnuchin & Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer) akan bertandang ke sana," kata Mnuchin seperti dikutip CNBC Indonesia dari Bloomberg, Selasa (16/7/2019).

Pembicaraan via sambungan telepon yang direncanakan pada pekan ini akan menjadi pembicaraan tingkat tinggi kedua sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara.

Kesepakatan ini terjadi selepas keduanya bersua di sela-sela gelaran KTT G20 pada akhir bulan lalu. Kedua pemimpin kemudian sepakat untuk memulai kembali negosiasi yang sebelumnya sempat terhenti pada bulan Mei.

Jika AS dan China bisa meneken kesepakatan dagang, perekonomian kedua negara, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Maklum, AS dan China merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.

Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular