Dow Jones dan S&P 500 Sentuh Rekor Baru pada Pembukaan Jumat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 July 2019 20:44
Bursa AS dibuka menguat pada Jumat di tengah gencarnya sinyal dovish yang disampaikan oleh bank sentral AS (The Federal Reserve).
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (12/7/2019) di tengah gencarnya sinyal dovish yang disampaikan oleh bank sentral AS (The Federal Reserve).

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) akhirnya pecah telur dengan menyentuh level psikologis baru 27.000, bersamaan dengan indeks S&P 500 yang juga menyentuh level tertinggi baru pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB). Keduanya dibuka menguat masing-masing sebesar 0,6% dan 0,4% sebelum kemudian surut.

Sepuluh menit setelah pembukaan, Dow Jones tercatat menguat hanya 0,34% (91 poin) ke 27.179,07. Sementara itu, penguatan indeks S&P 500 juga surut menjadi 0,2% (4,9 poin) ke 3.004,85. Di sisi lain, Nasdaq yang dibuka menguat 0,3% pada pukul 20:40 WIB tercatat hanya menguat 0,2% (16 poin) ke 8.212,36.

Pada paparan yang kedua di depan Komite Perbankan Senat AS, Gubernur The Fed Jerome Powell dengan jelas kembali mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan sudah tidak bisa terhindarkan lagi.

Sebelumnya, pada Rabu (11/7/2019), Powell sudah memberikan testimoni di depan Komite Jasa Perbankan Kongres. Dalam testimoni pertamanya, dia menyampaikan perekonomian Negeri Paman Sam ada di bawah ancaman perang dagang dan perlambatan ekonomi global.

Powell juga terlihat sangat pesimistis, karena dalam testimoninya dia menyebutkan kata 'ketidakpastian' sampai 26 kali. Pengulangan kata tersebut kembali membuktikan bahwa laju perekonomian dunia saat ini berikut dengan prospeknya benar-benar sedang lesu.

"Pasar masih bergantung pada ekspektasi The Fed," tutur Pendiri The Sevens Report Tom Essaye, sebagaimana dikutip CNBC International. "Risikonya jelas: jika The Fed, bank sentral Eropa (ECB) atau yang lainnya membuat kecewa mereka yang berekspektasi dovish, pasar akan tertekan."

Mengutip situs CME Group, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 12 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 21,4%, naik dari 19,9% di hari sebelumnya. Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas 25 bps berada di level 78,6%.

Pemangkasan suku bunga acuan negara dengan perekonomian terbesar dunia merupakan opsi yang paling baik untuk menyelamatkan perekonomian AS. Jika ekonomi Negeri Paman Sam pulih tentunya akan memberikan efek domino pada laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data indeks harga produsen AS bulan Juni pada pukul 19:30 WIB. Sementara itu, ada beberapa rilis kinerja keuangan perseroan seperti misalnya bank besar seperti J.P. Morgan Chase, Citigroup, Goldman Sachs dan Bank of America.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular