
Ulasan Teknikal IHSG
Asing dan Lokal Kompak Angkat IHSG, Saat Asia Merah Membara
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 July 2019 16:57

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit dari koreksi yang terjadi kemarin dengan penguatan 0,34% ke level 6.351,8. IHSG menguat di tengah penurunan bursa utama Asia yang terkoreksi.
Indeks Shanghai China di tutup tergelincir 0,18%, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,94%, Indeks Kospi terdepresiasi 0,59%, dan ASX 200 Australia minus 0,1%. Saham-saham di Asia terkena tekanan jual karena semakin meredanya tekanan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
IHSG memulai perdagangan dengan koreksi tipis sebesar 0,01%, pelan tapi pasti IHSG bergerak naik karena aksi beli investor lokal dan asing. Hingga penutupan sesi I, IHSG ditutup menguat 0,27% ke level 6.369,07.
Pada sesi II, IHSG bergerak cenderung naik hingga mencapai titik tertingginya pada waktu penutupan perdagangan pukul 16:00 WIB. Hal ini dikarenakan investor investor asing yang kembali menambah porsi pembeliannya. Hingga penutupan bursa, asing mencatatkan beli bersih Rp 697,2 miliar di pasar reguler.
Adapun saham-saham yang banyak dikoleksi asing yakni: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM ( Rp 330 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 251 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 95,5 miliar).
Secara teknikal, IHSG kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau), yang menggambarkan potensi penguatan dalam jangka pendek.
Pola lilin putih penuh pada grafik lilin (candlestick) mengindikasikan posisi beli yang lebih besar sehingga potensi IHSG kembali kembali menguat esok hari masih terbuka.
Potensi penguatan juga ditunjukan indikator teknikal lainnya yakni Relative Strength Index (RSI), dikarenakan posisi IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Indeks Shanghai China di tutup tergelincir 0,18%, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,94%, Indeks Kospi terdepresiasi 0,59%, dan ASX 200 Australia minus 0,1%. Saham-saham di Asia terkena tekanan jual karena semakin meredanya tekanan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
IHSG memulai perdagangan dengan koreksi tipis sebesar 0,01%, pelan tapi pasti IHSG bergerak naik karena aksi beli investor lokal dan asing. Hingga penutupan sesi I, IHSG ditutup menguat 0,27% ke level 6.369,07.
Adapun saham-saham yang banyak dikoleksi asing yakni: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM ( Rp 330 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 251 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 95,5 miliar).
Secara teknikal, IHSG kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau), yang menggambarkan potensi penguatan dalam jangka pendek.
![]() |
Potensi penguatan juga ditunjukan indikator teknikal lainnya yakni Relative Strength Index (RSI), dikarenakan posisi IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular