The Fed Diyakini Kian Dovish, Wall Street Dibuka Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 July 2019 21:08
Bursa AS menguat pada Rabu, setelah investor bertaruh pemangkasan Fed Rate dipangkas pasca-rilis data ekonomi yang di bawah ekspektasi.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Rabu (5/7/2019), setelah investor bertaruh pemangkasan suku bunga acuan kian pasti menyusul rilis data ekonomi yang lebih lemah dari ekspektasi.

Indeks S&P 500 menguat 0,2% pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan bertahan hingga 20 menit kemudian ke level 2.980,67. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) 0,27% (72 poin) ke 26.858,8 sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,2% atau 19,6 poin ke 8.129,32.

ADP dan Moody's Analytics merilis data pembayaran gaji karyawan swasta di AS sebesar 102.000 pada Juni. Ekonom yang disurvei Dow Jones semula mengekspektasikan angka yang lebih tinggi dari itu, yakni sebesar 135.000.

Data yang mengecewakan ini memperkuat ekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada akhir Juli ini. Bulan lalu, sentral bank membuka pintu pelonggaran moneternya dengan menyatakan akan "bertindak sesuai keperluan" untuk mempertahankan ekonomi.

"Sebagaimana kita lihat di seluruh dunia, indikator bisnis secara umum menunjukkan beberapa pelambatan dan sepertinya kita mulai melihat sedikit perlambatan di AS," tutur chief investment officer Advisors Asset Management Scott Colyer, sebagaimana dikutip CNBC International.

Wall Street telah menguat pada awal pekan ini, menyusul gencatan senjata perdagangan antara kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut. Indeks S&P 500 menguat lebih dari 1% sepanjang pekan berjalan.

AS dan China sepakat memulai kembali pembicaraan terkait perdagangan setelah Presiden AS Donald Trump menawarkan konsesi - termasuk tidak ada tagihan dan pelonggaran pembatasan yang semula diberlakukan terhadap perusahaan teknologi Huawei.

Namun, di sisi lain, Departemen Perdagangan AS juga merilis daftar produk asal Uni Eropa yang dikenakan sanksi tambahan, terkait dengan upaya menekan negara-negara Benua Biru itu untuk mencabut subsidi terhadap Airbus.

Dari pasar, saham Tesla hari ini dibuka menguat lebih dari 6% setelah produsen mobil listrik itu melaporkan angka pengiriman dan produksi yang memuaskan. Sementara itu, saham Symantec lompat 15% menyusul kabar bahwa perseroan sedang dijajaki untuk dibeli Broadcom.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular