
Bank Sentral Australia Pangkas Bunga Acuan Jadi 1%
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
02 July 2019 17:29

Canberra, CNBC Indonesia -- Bank Sentral Australia (RBA) memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% ke level 1% atau terendah sepanjang sejarah. Langkah itu merupakan respons atas peningkatan tingkat pengangguran disertai perlambatan ekonomi. Dilansir ABC, Selasa (2/7/2019), pemangkasan itu merupakan yang pertama secara back to back sejak 2012.
"Ini akan membantu kemajuan yang lebih cepat dalam mengurangi pengangguran dan mencapai kemajuan yang lebih terjamin menuju target inflasi," tulis Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe dalam pernyataan selepas pertemuan bulanan.
Ia mengatakan, risiko ekonomi global, terutama dari perang perdagangan, juga berkontribusi pada keputusan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Lowe menyebut prospek ekonomi global tetap masuk akal.
"Namun ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perselisihan perdagangan dan teknologi memengaruhi investasi dan berarti bahwa risiko terhadap ekonomi global miring ke bawah," katanya.
Bank Sentral Australia baru-baru ini mengindikasikan tingkat pengangguran akan berada di level 4,5%. Pengangguran terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dari 4,9% di awal tahun, dan 5,2% di bulan Mei. Sementara pertumbuhan PDB turun menjadi hanya 2%, pembacaan terlemah setelah krisis keuangan global 10 tahun lalu.
Marcel Theliant dari Capital Economics memprediksi Bank Sentral Australia akan melakukan lagi pemangkasan bunga acuan pada November 2019 dan satu lagi di bulan Maret 2020.
"Pengalaman dari penurunan kinerja perumahan di Australia dan negara-negara lain adalah bahwa ekonomi membutuhkan stimulus tambahan bahkan ketika harga rumah sudah pulih. Kami tegaskan perkiraan kami bahwa RBA pada akhirnya akan memangkas suku bunga menjadi 0,5," ujar Marcel.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Australia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Points
"Ini akan membantu kemajuan yang lebih cepat dalam mengurangi pengangguran dan mencapai kemajuan yang lebih terjamin menuju target inflasi," tulis Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe dalam pernyataan selepas pertemuan bulanan.
Ia mengatakan, risiko ekonomi global, terutama dari perang perdagangan, juga berkontribusi pada keputusan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Lowe menyebut prospek ekonomi global tetap masuk akal.
Bank Sentral Australia baru-baru ini mengindikasikan tingkat pengangguran akan berada di level 4,5%. Pengangguran terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dari 4,9% di awal tahun, dan 5,2% di bulan Mei. Sementara pertumbuhan PDB turun menjadi hanya 2%, pembacaan terlemah setelah krisis keuangan global 10 tahun lalu.
Marcel Theliant dari Capital Economics memprediksi Bank Sentral Australia akan melakukan lagi pemangkasan bunga acuan pada November 2019 dan satu lagi di bulan Maret 2020.
"Pengalaman dari penurunan kinerja perumahan di Australia dan negara-negara lain adalah bahwa ekonomi membutuhkan stimulus tambahan bahkan ketika harga rumah sudah pulih. Kami tegaskan perkiraan kami bahwa RBA pada akhirnya akan memangkas suku bunga menjadi 0,5," ujar Marcel.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Australia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Points
Most Popular