AS Mesra Dengan China & Korut, Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 July 2019 17:08
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan pertama di pekan ini dengan apresiasi.
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan pertama di pekan ini dengan apresiasi: indeks Nikkei naik 2,13%, indeks Shanghai naik 2,22%, indeks Straits Times naik 1,52%, dan indeks Kospi melemah 0,04%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Hong Kong diliburkan guna memperingati special administrative region establishment day.

Kemesraan antara AS dengan China dan Korea Utara sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.

Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.

Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."

Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar.

"Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Tak hanya mesra dengan China, AS juga menunjukkan kemesraan dengan Korea Utara. Selepas gelaran KTT G20 berakhir, Trump bertolak ke Korea Selatan.

Menjelang kunjungannya tersebut, Trump mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un. Hal ini diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump.

Secara mengejutkan, Kim bersedia untuk menemuinya. Kemarin (30/6/2019) waktu setempat, Trump menemui Kim di zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Selatan dengan Korea Utara. Usai berjabat tangan dan sedikit berbincang dengan Kim, Trump kemudian diajaknya untuk melewati perbatasan, menjadikannya presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di Korea Utara kala sedang menjabat.

Pertemuan kali ini menjadi yang ketiga antara Trump dengan Kim pasca pertemuan kedua di Vietnam beberapa waktu yang lalu berakhir dengan buruk. Kala itu, AS dan Korea Utara bersitegang lantaran tak mencapai titik temu terkait dengan denuklirisasi Korea Utara.

Saat bertemu Kim kemarin, Trump mengundang orang nomor satu di Korea Utara itu untuk bertandang ke AS, tepatnya ke Gedung Putih.

"Kapanpun dia mau melakukannya. Saya pikir kami ingin membawa ini ke tingkat selanjutnya, mari kita lihat apa yang akan terjadi," kata Trump seperti dilansir dari detikcom, Minggu (30/6/2019).

Trump mengatakan bahwa pasca pertemuannya dengan Kim, delegasi AS dan Korea Utara akan melakukan pertemuan lanjutan dalam dua atau tiga minggu ke depan guna membicarakan program nuklir milik Pyongyang.

Sayang, bursa saham Korea Selatan terpaksa ditutup melemah seiring dengan rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari ini, ekspor periode Juni 2019 diumumkan jatuh hingga 13,5% secara tahunan, lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang hanya memperkirakan kontraksi sebesar 12%, dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor melemah 11,1% secara tahunan, juga lebih dalam ketimbang konsensus yang sebesar 10,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular