Tunggu Data Inflasi, Harga Surat Utang Pemerintah Naik Tipis

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
01 July 2019 11:31
Tipisnya perubahan harga dan tingkat imbal hasil (yield) di pasar terjadi menjelang pengumuman laju inflasi siang ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah dibuka naik di hampir seluruh seri meskipun penguatan terjadi dalam jumlah tipis. Tipisnya perubahan harga dan tingkat imbal hasil (yield) di pasar terjadi menjelang pengumuman laju inflasi siang ini. 

Naiknya harga Surat Utang Negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat inverstor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 0,9 basis poin (bps) menjadi 7,36%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  
 
Yield Obligasi Negara Acuan 1 Jul'19
SeriJatuh tempoYield 28 Jun'19 (%)Yield 1 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 28 Jun'19
FR00775 tahun6.8716.880.906.8116
FR007810 tahun7.3697.36-0.907.3346
FR006815 tahun7.6817.674-0.707.6395
FR007920 tahun7.947.937-0.307.9035
Avg movement-0.25
 Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular