
Cuan! Dalam Sepekan Harga Emas Bertahan Rp 19,7 Juta/Oz
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 June 2019 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini, komoditas emas menjadi perhatian banyak pihak dikarenakan harga emas global terus menanjak dan sempat menembus level tertingginya sejak 6 tahun lalu.
Selama lima hari perdagangan, harga emas di pasar spot selalu anteng menembus level psikologis US$ 1.400/troy ounce (Oz) atau Rp 19,73 juta/troy ounce, yang mana terakhir kali dicapai pada akhir Agustus 2013.
Beberapa sentimen yang mengerek harga emas dunia diantaranya aura Bank Sentral AS/The Fed yang besar kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan bulan depan.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate (FFR) dipangkas 25 basis pon pada rapat edisi Juli mencapai 71,9%, dimana satu bulan lalu peluangnya hanya 19,2%. Sedangkan probabilitas FFR turun 50 basis poin sebesar 28,1%.
Dengan dipangkasnya Federal Funds Rate (FFR), maka greenback menjadi terpojok karena suku bunga yang rendah berarti banjir likuiditas. Hal ini membuat dollar AS menjadi rentan terkoreksi, sehingga wajar bila pelaku pasar memilih untuk berinvestasi pada alternatif safe haven lainnya, yaitu emas.
Terlebih lagi, karena emas dunia ditransaksikan dalam dolar, ketika greenback tertekan makan harga emas menjadi elatif murah. Dalam sepekan, indeks dollar, yang menggambarkan pergerakan dollar dibandingkan enam mata uang dunia lainnya, tercatat melemah 0,09%.
Lebih lanjut, sentimen lainnya yang mendorong pelaku pasar beralih ke emas adalah situasi geopolitik global yang sarat ketidakpastian.
Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuncah ketika Presiden AS Donald Trump pada Senin (24/6/2019) menandatangani perintah eksekutif untuk menjatuhkan sanksi baru pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Sanksi tersebut akan tersebut akan memblokir miliaran dolar aset yang dimiliki Iran, dilansir Reuters.
Namun, Teheran menyampaikan tidak akan ada dampak apapun karena Khamenei tidak memiliki aset d luar negeri. Akan tetapi, Iran menegaskan bahwa pemberian sanksi tersebut sama saja pemutusan hubungan diplomasi antara kedua negara.
Sementara itu, pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 hari ini (29/6/2019) diproyeksi investor tidak menjamin kesepakatan dagang akan ditekan.
Selain itu, Trump tidak menjanjikan untuk mengangkat bea masuk yang telah atau akan dikenakan atas impor barang dari Negeri Tiongkok, dilansir Reuters.
Di lain pihak, seiring dengan menguatnya harga emas dunia, harga emas Antam juga terkerek naik. Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung, dalam sepekan harganya naik Rp 9.000/gr. Harga beli kembali (buyback) emas Antam terakhir ada di level Rp 640.000/gr.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article AS-China "Damai", Emas Kehilangan Keperkasaan
Selama lima hari perdagangan, harga emas di pasar spot selalu anteng menembus level psikologis US$ 1.400/troy ounce (Oz) atau Rp 19,73 juta/troy ounce, yang mana terakhir kali dicapai pada akhir Agustus 2013.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate (FFR) dipangkas 25 basis pon pada rapat edisi Juli mencapai 71,9%, dimana satu bulan lalu peluangnya hanya 19,2%. Sedangkan probabilitas FFR turun 50 basis poin sebesar 28,1%.
Dengan dipangkasnya Federal Funds Rate (FFR), maka greenback menjadi terpojok karena suku bunga yang rendah berarti banjir likuiditas. Hal ini membuat dollar AS menjadi rentan terkoreksi, sehingga wajar bila pelaku pasar memilih untuk berinvestasi pada alternatif safe haven lainnya, yaitu emas.
Terlebih lagi, karena emas dunia ditransaksikan dalam dolar, ketika greenback tertekan makan harga emas menjadi elatif murah. Dalam sepekan, indeks dollar, yang menggambarkan pergerakan dollar dibandingkan enam mata uang dunia lainnya, tercatat melemah 0,09%.
Lebih lanjut, sentimen lainnya yang mendorong pelaku pasar beralih ke emas adalah situasi geopolitik global yang sarat ketidakpastian.
Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuncah ketika Presiden AS Donald Trump pada Senin (24/6/2019) menandatangani perintah eksekutif untuk menjatuhkan sanksi baru pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Sanksi tersebut akan tersebut akan memblokir miliaran dolar aset yang dimiliki Iran, dilansir Reuters.
Namun, Teheran menyampaikan tidak akan ada dampak apapun karena Khamenei tidak memiliki aset d luar negeri. Akan tetapi, Iran menegaskan bahwa pemberian sanksi tersebut sama saja pemutusan hubungan diplomasi antara kedua negara.
Sementara itu, pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 hari ini (29/6/2019) diproyeksi investor tidak menjamin kesepakatan dagang akan ditekan.
Selain itu, Trump tidak menjanjikan untuk mengangkat bea masuk yang telah atau akan dikenakan atas impor barang dari Negeri Tiongkok, dilansir Reuters.
Di lain pihak, seiring dengan menguatnya harga emas dunia, harga emas Antam juga terkerek naik. Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung, dalam sepekan harganya naik Rp 9.000/gr. Harga beli kembali (buyback) emas Antam terakhir ada di level Rp 640.000/gr.
Produk | Harga per gram 21 Jun'19 (Rp) | Harga per gram 28 Jun'19 (Rp) |
Emas Batangan 0.5 gram | 751000 | 760000 |
Emas Batangan 1 gram | 702000 | 711000 |
Emas Batangan 2 gram | 676500 | 685500 |
Emas Batangan 3 gram | 669333 | 678333 |
Emas Batangan 5 gram | 666000 | 675000 |
Emas Batangan 10 gram | 659500 | 668500 |
Emas Batangan 25 gram | 655200 | 664200 |
Emas Batangan 50 gram | 653700 | 662700 |
Emas Batangan 100 gram | 653000 | 662000 |
Emas Batangan 250 gram | 652000 | 661000 |
Emas Batangan 500 gram | 651600 | 660600 |
Emas Batangan 1000 gram | 651600 | 660600 |
Harga beli kembali | 631,000 | 640000 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article AS-China "Damai", Emas Kehilangan Keperkasaan
Most Popular