Menantikan Perkembangan G20, Wall Street Diproyeksi Hijau

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
28 June 2019 20:03
Kontrak future Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi menguat masing-masing 98,42 dan 8,13 poin. Sementara Nasdaq naik 11,7 poin.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham utama Wall Street terindikasi akan memulai perdagangan di zona hijau karena terdorong sentimen optimis atas kelanjutan dialog dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.

Pada pukul 19:40 WIB, kontrak future Dow Jones dan S&P 500 diimplikasi menguat masing-masing 98,42 dan 8,13 poin. Sementara kontrak future Nasdaq diimplikasi naik 11,7 poin.

Pada Rabu (26/6/2019) waktu setempat, pihak Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Sabtu besok (29/6/2019) pukul 11:30 pagi waktu Jepang.

Trump menyampaikan bahwa pertemuan kali ini setidaknya akan produktif, meski ia tidak menjanjikan untuk mengangkat bea masuk yang telah atau akan dikenakan atas impor barang dari Negeri Tiongkok, dilansir Reuters.

"Minimal itu akan produktif. Kami akan melihat apa yang terjadi dan hasil apa yang akan keluar," ujar Trump kepada wartawan, dikutip Reuters.

Namun ketika ditanya apakah dia telah berjanji kepada Xi untuk menunda selama 6 bulan pengenaan bea masuk baru untuk produk asal China senilai US$ 300 miliar, jawabannya "Tidak", dilansir Reuters.

Lebih lanjut, Washington menyampaikan bahwa tidak akan ada perdagangan dengan hasil 'seimbang' seperti yang diharapkan oleh Beijing.

Hal ini merespon pernyataan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He tang sebelumnya menegaskan bahwa isi teks kesepakatan harus seimbang dan ditulis dalam istilah yang bisa diterima oleh rakyat Tiongkok, serta tidak merusak kedaulatan dan martabat negara, dilansir CNBC International.

Di lain pihak, penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menekankan bahwa AS berencana untuk terus mendorong reformasi struktural, dan jika China tidak dapat menyetujuinya, maka Negeri Paman Sam siap mengenakan tarif baru, dikutip CNBC International.

"Pusat harapan pada pertemuan G20 antara Trump dan Xi adalah bahwa negosiasi akan dilanjutkan, tarif tambahan AS akan ditunda, China akan membeli lebih banyak barang AS dan pembicaraan tentang perdagangan teknologi akan mendapatkan fokus baru," ujar analis di ANZ dalam catatan pagi, dilansir Reuters.

"Akan tetapi, karena kesulitan untuk memenuhi aspirasi ekonomi antara kedua negara sangat tinggi, pasar tetap waspada," tambah catatan tersebut.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular