Rupiah Stabil, Dana Asing Banjiri RI Rp 154 T Hingga 27 Juni
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 June 2019 14:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing terus masuk ke pasar keuangan domestik. Hingga 27 Juni 2019, aliran modal asing sudah masuk hingga Rp154 triliun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, aliran modal asing tersebut masuk baik melalui Surat Berharga Negara (SBN) maupun pasar saham.
Selain itu, masih derasnya aliran masuk ke RI menandakan bahwa investor masih percaya terhadap prospek perekonomian dan pasar keuangan Indonesia.
"Kita sudah lihat perkembangan di domestik ke arah inflow yang dorong rupiah membaik. Inflow ytd Rp154 triliun. Melalui SBN sekitar Rp 90 triliun dan sekitar Rp 60 ke saham," ujarnya Dody di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Selain itu, Dody menekankan hingga saat ini perkembangan nilai tukar rupiah masih baik. Namun, terus mengantisipasi perkembangan global terutama hasil dari pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping.
Pihaknya pun terus berharap akan ada hasil yang baik dari pertemuan kedua kepala negara tersebut.
"Tentunya, harapan masih fifty-fifty, masih melihat skenario yang trade war ini masih long dan kami tentunya juga dalam perkembangan terakhir. Jadi disini kita masih liat data global menunjukkan arah belum meningkat, masih stay sampai posisi Juni," jelasnya.
(dru) Next Article Modal Asing Banyak Masuk Jadi Obat Kuat Rupiah
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, aliran modal asing tersebut masuk baik melalui Surat Berharga Negara (SBN) maupun pasar saham.
Selain itu, masih derasnya aliran masuk ke RI menandakan bahwa investor masih percaya terhadap prospek perekonomian dan pasar keuangan Indonesia.
Selain itu, Dody menekankan hingga saat ini perkembangan nilai tukar rupiah masih baik. Namun, terus mengantisipasi perkembangan global terutama hasil dari pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping.
Pihaknya pun terus berharap akan ada hasil yang baik dari pertemuan kedua kepala negara tersebut.
"Tentunya, harapan masih fifty-fifty, masih melihat skenario yang trade war ini masih long dan kami tentunya juga dalam perkembangan terakhir. Jadi disini kita masih liat data global menunjukkan arah belum meningkat, masih stay sampai posisi Juni," jelasnya.
(dru) Next Article Modal Asing Banyak Masuk Jadi Obat Kuat Rupiah
Most Popular