Dialog AS-China 90% Rampung, Wall Street Diproyeksi Melesat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 June 2019 18:49
Kontrak future Dow Jones dan Nasdaq mengimplikasikan penguatan 113,28 poin dan 58,71 poin.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa futures saham Amerika Serikat (AS) melesat setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyampaikan bahwa negosiasi dagang Washington dan Beijing sudah 90% rampung.

Pada pukul 18:35 WIB, kontrak futures Dow Jones dan Nasdaq mengimplikasikan penguatan masing-masing 113,28 poin dan 58,71 poin. Sementara, kontrak future S&P 500 diimplikasikan naik 11,67 poin.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan kembali bertemu Sabtu (29/6/2019) di sela-sela pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang. Hasil dari pertemuan tersebut sangat dinantikan pelaku pasar karena akan menentukan arah ekonomi global dan pasar keuangan ke depan.

"Kami sekitar 90% dalam perjalanan ke sana (menuju kesepakatan) dan saya pikir ada jalan untuk menyelesaikan ini," ujar Mnuchin kepada Hadley Gamble dari CNBC International di Manama, Bahrain pada Rabu (26/6/2019).

Mnuchin tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai peluang 10% yang mungkin akan menghambat dicapainya kata kesepakatan antara kedua negara. Namun, dia menegaskan bahwa kedua kubu ingin kembali melanjutkan diskusi dan menjalin kembali hubungan.

"Saya berharap bahwa kita dapat bergerak maju dengan rencana... Presiden Trump dan Presiden Xi memiliki hubungan kerja yang sangat dekat. Kami memiliki pertemuan yang produktif di G-20 terakhir," tambah Mnuchin dilansir CNBC International.

Namun, para penasihat Trump mengatakan tidak ada kesepakatan perdagangan yang diharapkan pada pertemuan tersebut. Akan tetapi mereka berharap dapat menciptakan jalan ke depan untuk negosiasi, di mana ini setidaknya dapat menunda pengenaan sanksi baru dari kedua belah pihak, dilansir Reuters.

Di lain pihak, beberapa analis memiliki ekspektasi kecil bahwa akan ada kemajuan signifikan dari pertemuan mendatang. Skenario kasus terbaik adalah dimulainya kembali perundingan resmi yang dapat sedikit meredakan keresahan di pasar keuangan dunia.

Pesimisme ini muncul dari fakta bahwa pada pertemuan terakhir Beijing menginginkan AS untuk membatalkan tarif yang sudah berlaku. Sementara, Washington ingin Beijing mengubah serangkaian praktik termasuk kekayaan intelektual dan penghapusan persyaratan yang mewajibkan perusahaan AS berbagi teknologi dengan perusahaan China untuk melakukan bisnis di Negeri Tiongkok.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data jumlah pesanan pembelian baru untuk barang tahan lama periode Mei yang akan diumumkan pukul 19:30 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular