Hary Tanoe Tolak Kehadiran Vivendi di MNC

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 June 2019 21:05
Penolakan ini dilakukan lantaran dia menilai fokus bisnis perusahaan produksi konten miliknya ini tak memiliki value dalam produksi konten.
Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemilik konglomerasi media Hary Tanoesoedibjo mengakui dirinya menolak pinangan dari Vivendi SA untuk berinvestasi di perusahaan miliknya PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Penolakan ini dilakukan lantaran dia menilai fokus bisnis perusahaan produksi konten miliknya ini tak memiliki value dalam produksi konten. Berbeda dengan core bisnis MNCN yang berada di bisnis televisi free to air (FTA) dan konten.

"Kita tidak mau. Dari awal waktu mereka (Vivendi) menawarkan (beli) 10% kita tidak mau karena mereka tidak punya satu value di konten. MNC kan FTA sama konten, kita tidak mau," kata Hary di MNC Tower, Jakarta, Senin (24/6/2019).


Menolak disuntik Vivendi, Hary akui bahwa dia tengah dalam pembicaraan dengan investor lain yang dinilai lebih cocok untuk menjadi strategic partner perusahaan.

"Ada deh, pokoknya nanti bisa naik sahamnya," tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu diberitakan bahwa konglomerasi media asal Paris, Perancis ini juga tengah dalam pembicaraan untuk meminang sister company MNCN, PT MNC Vision Network (MVN). Perusahaan ini juga tengah memproses rencana pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rencana sebelumnya, perusahaan dari Perancis ini akan masuk dalam dua tahap, tahap pertama adalah mengakuisisi 20% saham MVN sebelum dilakukan penawaran umum.

Tahap kedua dilakukan bersamaan dengan dilakukannya IPO MVN dengan peningkatan kepemilikan Vivendi perusahaan ini bisa mencapai lebih dari 50%.

Namun rencana berubah. Diakui pihak perusahaan sampai saat ini belum memiliki kesepakatan dengn investor manapun, termasuk Vivendi. 

Pada kesempatan yang sama, MNCN tahun ini memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 214 miliar dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu. Dividen pay out ratio perusahan 14% di tahun ini.

Direktur Keuangan MNC Ruby Panjaitan mengatakan jumlah dividen yang dibayarkan tahun ini sama dengan tahun lalu. Tak meningkat karena perusahaan masih membutuhkan dana untuk pembayaran utang.

"Dividen yang dibagikan Rp 15/saham totalnya Rp 214 miliar naik dari tahun lalu yang senilai Rp 209 miliar meski pay out rationya sama," kata Ruby.

Dia menjelaskan, tahun ini rencananya perusahaan akan melakukan pembayaran utang senilai Rp 500 miliar-Rp 600 miliar untuk memperbaiki ratio utang terhadap ekuitasnya.


Selain itu, tahun ini perusahaan juga membutuhkan dana working capital lenih besar senilai Rp 800 miliar untuk meningkatkan jam produksi kontennya. Saat ini produksi konten MNCN mencapai 23 jam/tahun.

Tahun lalu perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,62 triliun sepanjang 2018, naik tipis 2% dari perolehan laba tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.

Meningkatnya laba perusahaan sejalan dengan pendapatan perusahaan yang naik 6% menjadi Rp 7,44 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 7,05 triliun.


(dob/dob) Next Article Tak Ada Angin & Hujan, Saham MNCN Milik Hary Tanoe Anjlok 25%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular