
Harga Surat Utang Pemerintah Bisa Naik Lagi, Tapi Hati-hati
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
21 June 2019 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah diprediksi akan dibuka menguat, dan untuk sepanjang hari diprediksi masih bisa naik lagi. Namun pelaku pasar diminta untuk tetap waspada.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan potensi penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) masih terbuka karena pasar global dan domestik masih terdampak ekspektasi penurunan suku bunga acuan global. "Kami merekomendasikan wait & see hari ini," ujar Nico dan tim dalam risetnya, Jumat (21/6/2019).
Terbatasnya potensi penguatan, tuturnya, disebabkan kenaikan harga obligasi yang sudah terjadi semata-mata berdasarkan ekspektasi dan sentimen padahal kejadian sebenarnya belumlah terjadi.
Selain itu, hari ini juga akan diwarnai dampak dari perseteruan Presiden AS Donald Trump dengan Gubernur Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed Jerome Powell terkait dengan suku bunga acuan yang tidak jadi turun, padahal pelaku pasar berkehendak adanya pemangkasan.
Selain itu, sentimen dari tidak diturunkannya suku bunga acuan Jepang juga dikatakan dapat berpengaruh pada pasar keuangan domestik hari ini.
Selama 10 hari kerja terakhir, pasar obligasi domestik mengalami reli kenaikan harga beruntun akibat potensi penurunan suku bunga global, yang kemarin semakin didukung oleh sentimen positif dari pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Pelonggaran moneter tersebut berbentuk penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin (bps) yang berlaku baik bank konvensional maupun bank syariah.
Pasar obligasi global kemarin terangkat serentak, salah satu yang paling berdampak adalah US Treasury yang membuat tingkat imbal hasilnya (yield) turun hingga sempat berada di bawah level psikologis 2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan potensi penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) masih terbuka karena pasar global dan domestik masih terdampak ekspektasi penurunan suku bunga acuan global. "Kami merekomendasikan wait & see hari ini," ujar Nico dan tim dalam risetnya, Jumat (21/6/2019).
Terbatasnya potensi penguatan, tuturnya, disebabkan kenaikan harga obligasi yang sudah terjadi semata-mata berdasarkan ekspektasi dan sentimen padahal kejadian sebenarnya belumlah terjadi.
Selain itu, sentimen dari tidak diturunkannya suku bunga acuan Jepang juga dikatakan dapat berpengaruh pada pasar keuangan domestik hari ini.
Selama 10 hari kerja terakhir, pasar obligasi domestik mengalami reli kenaikan harga beruntun akibat potensi penurunan suku bunga global, yang kemarin semakin didukung oleh sentimen positif dari pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Pelonggaran moneter tersebut berbentuk penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin (bps) yang berlaku baik bank konvensional maupun bank syariah.
Pasar obligasi global kemarin terangkat serentak, salah satu yang paling berdampak adalah US Treasury yang membuat tingkat imbal hasilnya (yield) turun hingga sempat berada di bawah level psikologis 2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Most Popular