Waduh! Wall Street Dibuka Variatif Cenderung Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 June 2019 20:57
Bursa AS dibuka menyamping cenderung melemah pada Rabu (19/6/2019), karena investor masih menunggu hasil keputusan The Fed.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menyamping pada perdagangan Rabu (19/6/2019), karena investor masih menunggu hasil keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait dengan kebijakan moneternya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) dibuka menguat 36 poin pada pembukaan pagi, sebelum kemudian bertambah menjadi 56 poin atau 0,21% ke 6.521,57 pada pukul 08:40 waktu setempat (20:40 WIB).

Sementara itu, indeks S&P 500 yang pada pembukaan menguat 0,1% justru berbalik melemah 0,05% (1,53 poin) ke 2.916,39. Indeks Nasdaq pada waktu yang sama juga melemah 13,43 poin (-0,14%) ke 7.940,45.

The Fed dijadwalkan menetapkan suku bunga acuannya pada pukul 14:00 waktu setempat, atau dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar sudah memprediksi bank sentral bakal menahan suku bunga acuannya, tetapi mencari petunjuk berapa kali akan ada pemangkasan tahun ini.

Sejauh ini, para trader sudah memperkirakan pelonggaran moneter secepatnya pada Juli. Mereka juga sudah bertaruh akan ada pemangkasan suku bunga pada September dan Desember. Gubernur Fed Jerome Powell dijadwalkan menggelar konferensi pers seusai sidang.

"Yang dipantau hari ini adalah pernyataan di rapat FOMC dan konferensi pers Powell apakah mereka mengonfirmasi ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga (saat ini di kisaran 82%) pada Juli," tutur chief investment officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, sebagaimana dikutip CNBC International.

Opsi lain, lanjutnya, pelaku pasar harus lebih bersabar dan menggeser angka pertaruhan pemangkasan suku bunga kembali menjadi 50%, yang artinya memberikan ruang independensi bagi The Fed untuk menentukan kebijakannya terlepas dari upaya pasar memojokkan mereka.

Jelang keputusan The Fed dalam sembilan hari terakhir ini, indeks S&P 500 telah terkoreksi. Ekspektasi adanya suku bunga rendah bakal membantu pasar bangkit bulan ini, setelah pada Mei tertekan akibat deraan sentimen negatif perang dagang AS dan China.

Sementara itu, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow pada Selasa menampik kabar yang menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan mendemosi Powell. Sejauh ini, Trump hanya mengatakan bahwa pihaknya akan "menunggu apa yang dilakukan" Powell.

Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq telah menguat setidaknya 6% pada bulan berjalan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular